PALOPO - Cuaca buruk berupa hujan deras yang mengguyur kota Palopo, Sulawesi Selatan sejak Sabtu
(27/04/2019) malam membuat saluran air
di belakang SMK Negeri 2 kota Palopo meluap dan membuat kompleks Sekolah tersebut terendam lumpur.
Sejumlah
peralatan dan perlengkapan dalam bengkel dan
laboratorium terpaksa dimatikan untuk menjaga kemungkinan hal yang tidak
diinginkan, seperti kerusakan akibat aliran listrik dan gangguan lainnya.
Kepala SMK negeri 2 Palopo, Alber Tinus mengatakan bahwa banjir berupa lumpur berasal dari saluran air yang terbawa saat hujan deras yang menyebabkan banjir hingga tertampung di belakang sekolah yang menyebabkan pagar sekolah rubuh dan seluruh material masuk ke dalam kompleks sekolah hingga menggenangi ruang kelas, bengkel dan ruang laboratorium.
“Saluran yang ada di sebelah barat sekolah meluap dan berakibat pada rubuhnya pagar hingga material lumpur merendam bengkel listrik, laboratorium komputer, laboratorium gambar dan 16 ruang belajar,” kata Albertinus saat ditemui di sekolah, Minggu (28/04/2019).
“Saat
ini sedang dilakukan pembersihan material lumpur yang menggenangi ruangan dan
membenahi peralatan untuk dikeringkan,” ujarnya.
Kata
Albertinus, tingginya intensitas hujan dan volume material lumpur yang membuat
pagar sekolah rubuh sepanjang 30 meter.
“Adanya
tekanan saat banjir membuat pagar rubuh sepanjang 30 meter dan selebihnya juga
terancam rubuh,” ucapnya.
Sementara
itu, menurut seorang pengamanan sekolah,
Jumaing mengatakan bahwa banjir terjadi pada pukul 03.000 wita dini
hari.
“Saya
lihat material berupa pasir dan tanah bertumpuk di belakang pagar, saluran air
sudah tertutupi dan mendorong pagar hingga rubuh, untungnya tidak ada warga
yang jadi korban,” ujar Jumaing.
Dalam
kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang dialami sekolah
mencapai ratusan juta rupiah