LUWU TIMUR – Penanganan kebocoran pipa milik PT Vale Indonesia Tbk di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, memasuki hari kedua, Minggu (24/8/2025). Proses pembersihan limpahan minyak mulai menunjukkan kemajuan.
PT Vale mengerahkan personel, peralatan, serta seluruh sumber daya untuk menyedot dan mengantisipasi agar minyak tidak meluas terbawa aliran air.
Baca : PT Vale Tanggapi Kebocoran Pipa Minyak di Luwu Timur, Warga Khawatir Gagal Panen
Kepala Desa Lioka, Yuliana, yang menyaksikan langsung penanganan di lapangan, menyebut upaya perusahaan lebih maksimal dibandingkan hari pertama.
“Sudah banyak kemajuan ya, semua peralatan sepertinya sudah dikerahkan perusahaan. Kita doakan semoga proses penanganannya berjalan cepat,” kata Yuliana.
Ia mengakui minyak yang terbawa aliran air sudah masuk ke area persawahan, namun belum sampai mengganggu sumber air bersih warga.
“Terkait berapa luas sawah yang terdampak masih dalam proses pendataan. Untuk sementara kami percayakan PT Vale fokus dulu pada penanganan minyaknya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Luwu Timur, Alimuddin Bachtiar, mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan di desa terdampak.
“Sejauh ini belum ada laporan warga yang terganggu kesehatannya. Namun, untuk antisipasi kami sudah membuat posko kesehatan di Pustu Desa Lioka,” jelas Alimuddin.
Director of External Relations & Corporate Affairs Vale, Endra Kusuma, menyampaikan pihaknya menangani kebocoran minyak secara nonstop dengan melibatkan berbagai tim.
“Pendataan sawah terdampak sedang dilakukan bersama BPBD Luwu Timur dan pihak desa. Saat ini prioritas kami adalah mengatasi sumber kebocoran dengan membuat beberapa kolam sedimen agar minyak tidak terbawa aliran air,” kata Endra.
Menurut Endra, penyebab kebocoran masih diselidiki. Tim investigasi akan menelusuri apakah insiden ini murni kebocoran teknis atau ada faktor lain.
Untuk mempercepat penanganan, PT Vale mengerahkan alat berat, mobil tangki, serta berbagai perlengkapan seperti oil trap, absorben, absorbent boom, pompa waste oil, hingga baju pelindung khusus.
Pantauan di lapangan, sejumlah pihak turut bersiaga, termasuk BPBD Luwu Timur, Damkar, aktivis lingkungan, dan warga setempat. Namun, sejauh ini PT Vale masih menangani insiden tersebut dengan sumber dayanya sendiri.
Proses pembersihan minyak sempat terkendala cuaca buruk, lantaran hujan deras hampir setiap hari mengguyur lokasi pipa bocor.