Ini Alasan Turnamen Domino Menpora Cup 2025 Digelar di Luwu



LUWU – Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan Turnamen Domino Menpora Cup 2025. Penunjukan Luwu sebagai lokasi penyelenggaraan bukan tanpa alasan. Menurut Ketua Umum Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI), Andi Jamaro Dulung, Luwu dipilih karena nilai historis dan perannya sebagai negeri tertua dan terbesar di kawasan timur Indonesia.


“Luwu ini dulunya merupakan sebuah kerajaan besar yang wilayah kekuasaannya mencakup tiga provinsi: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah. Atas kebesaran jiwa Raja Luwu, kekuasaan itu kemudian dibagi kepada wilayah lain. Kami ingin meneladani semangat kebesaran itu, sehingga turnamen Menpora Cup kami tempatkan di Luwu,” ujar Andi Jamaro saat diwawancarai di sela-sela turnamen.


Turnamen Domino Menpora Cup 2025 diikuti oleh 1.560 pasangan atau total 3.120 atlet dari 16 provinsi di Indonesia, termasuk dari Sulawesi, Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Kegiatan ini sepenuhnya mengikuti standar dan regulasi dari PORDI sebagai organisasi resmi yang menaungi olahraga domino di Indonesia.


“Seluruh kegiatan turnamen ini 100 persen mengikuti aturan resmi dari PORDI. Kami ingin memastikan bahwa domino benar-benar hadir sebagai olahraga yang sehat dan jauh dari praktik perjudian,” tegas Andi.


Isu mengenai keterlibatan situs judi online dalam turnamen ini juga dibantah keras. Justru, menurut Andi, kehadiran PORDI sejak lima tahun terakhir bertujuan menghapus unsur perjudian dalam permainan domino.


“Kami hadir untuk membersihkan citra domino dari praktik judi. Alhamdulillah, selama lima tahun, seluruh turnamen yang diselenggarakan PORDI berhasil tanpa unsur judi, zero judi,” katanya.


Lebih lanjut, Andi mengungkapkan bahwa PORDI terus berkomitmen membina atlet domino secara profesional melalui struktur organisasi hingga ke tingkat desa. “Kami bentuk struktur dari pusat sampai ke gardu, yaitu keluarga domino unggul di tingkat desa. Semua harus patuh dan taat pada aturan PORDI,” jelasnya.


Terkait legalitas, Andi menyampaikan bahwa saat ini PORDI tengah dalam proses pencatatan resmi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai organisasi olahraga nasional. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan surat rekomendasi yang menyatakan bahwa permainan domino di bawah PORDI tidak bertentangan dengan syariat Islam.


“Masya Allah, hari ini juga terbit surat resmi dari MUI yang menyatakan bahwa domino di bawah naungan PORDI halal dan tidak mengandung unsur judi,” ungkapnya.


Turnamen ini turut didukung oleh sponsor utama dari Hong Kong, yakni HGE. Setelah sukses di Makassar dengan total hadiah Rp200 juta, turnamen di Luwu kali ini menyiapkan hadiah sebesar Rp300 juta. Selanjutnya, PORDI juga merencanakan penyelenggaraan Slebes Cup di Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan target total hadiah mencapai Rp1 miliar.


“Kami berharap olahraga domino ke depan bisa semakin diterima sebagai olahraga resmi yang religius dan bebas dari praktik tidak sehat,” tutup Andi Jamaro.

Previous Post Next Post