Jaringan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Serukan Penuntasan Kasus Pembunuhan Feni Ere


PALOPO - Jaringan anti kekerasan terhadap perempuan(Jaker) Kota Palopo, Sulawesi Selatan, menyerukan penuntasan kasus dugaan pembunuhan Feni Ere (28), yang setahun lalu sempat dilaporkan hilang, dan mayatnya baru ditemukan oleh warga dalam kondisi tengkorak, di dekat wisata air terjun Batu Dewa, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (10/2/2025) lalu.


Jaker melakukan aksi seruan dengan membagikan selebaran di depan showroom Honda Sanggar Laut, salah satu tempat Feni Ere bekerja.  


Jaringan anti kekerasan terhadap perempuan(Jaker) Kota Palopo, Yertin Ratu mengatakan sejak hari kehilangannya, keluarga korban sudah melaporkan kejadian ini pada pihak kepolisian setempat. Laporan kehilangan Feni Ere terdaftar dengan Nomor: L/GANGGUAN/B/1/1/2024/SPKT/POLRES PALOPO/POLDA SULAWESI SELATAN, bunyi laporannya “Gangguan Orang Hilang”. 


“Kami ingin usut tuntas kasus pembunuhan Feni Ere dan segara tangkap pelaku pembunuhan. Satu tahun laporan kehilangannya masuk tetapi Polres Palopo seolah tidak serius menangani kasus ini. Kerangka yang ditemukan itu, kami patut menduga bahwa almarhumah ini dibunuh dengan sangat tragis, pelakunya bisa jadi Psikopat,” kata Yertin saat ditemui, Rabu (12/3/2025) sore.


Lanjut Yertin, Jaker menilai persoalan Feni Ere adalah persoalan penting, di Palopo ini persoalan kekerasan terhadap perempuan dan tingkat kekerasan seksual terhadap perempuan itu sangat tinggi.


“Respons polisi sangat lamban, keluarga korban juga menyampaikan detail penting tetapi polisi abai, seperti ada bekas darah di beberapa tempat di kamar rumah Feni Ere: di dinding kamar, di celana pendek, di sepatu, di tiang lampu; juga bola lampu kamar yang pecah,” ucap Yertin.


Yertin menyatakan untuk sepatu dan celana sebenarnya sudah diambil polisi sebagai barang bukti pada tanggal 28 Januari 2024. 


“Dengan bukti-bukti tersebut, artinya Feni Ere bukan cuma korban penculikan dan pembunuhan, tetapi juga menerima kekerasan fisik di kamar rumahnya sebelum ia dibunuh dan mayatnya dibuang,” ujar Yertin.


“Pelaku pembunuhan yang menurut kami itu Psikopat itu bisa saja kami-kami ini menjadi korban. Jadi bukan hanya Feni yang bisa jadi korban tidak menutup kemungkinan akan ada korban-korban baru kalau dibiarkan,” tambah Yertin.


Menurut Yertin, Feni Ere adalah satu-satunya tumpuan ekonomi keluarga. Ia mati dengan cara yang sadis. Karena itu jaringan anti kekerasan terhadap perempuan  menyerukan dan menuntut beberap hal.


“Kami meminta Polres Palopo untuk menuntaskan kasus pembunuhan Feni Ere dan segara tangkap pelaku pembunuhan, kami juga mendesak pihak  erusahaan Honda Sanggar Laut untuk memenuhi hak–hak ketenagakerjaan Feni Ere dan Menuntut PJ Walikota Palopo untuk memberikan perlindungan kepada keluarga korban dan mengambil sikap tegas atas terciptanya ruang aman bagi warganya (perempuan dan anak),” harap Yertin 


Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid mengatakan pihaknya telah memeriksa puluhan saksi terkait kasus Feni Ere.


“Sudah ada 22 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang berkaitan dengan kasus ini,” tutur Ahmad.


Menurut Ahmad, pihaknya memeriksa saki dari orang terdekat Feni Ere serta orang yang bertemu korban sebelum dinyatakan hilang.


“Sekuriti yang pertama kali menemukan mobil Feni Ere di Kota Makassar juga telah diperiksa dan kami masih akan memeriksa sejumlah saksi lagi untuk mencari bukti terkait pelaku,” tuturnya lagi.



Previous Post Next Post