PALOPO - Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) Kota Palopo, Sulawesi Selatan, dengan intensif melakukan uji bahan
makanan dan minuman untuk takjil di Pasar Takjil Lagota Palopo. Kegiatan ini
dilakukan guna memastikan keamanan pangan bagi masyarakat selama bulan Ramadan.
Kepala Kantor BPOM Kota Palopo Burham Sidobejo menyatakan
bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BPOM dalam melindungi
masyarakat dari risiko kesehatan akibat konsumsi makanan yang mengandung zat
berbahaya.
“Langkah ini dilakukan untuk mendeteksi kandungan
berbahaya dalam makanan yang dijual di pasar-pasar takjil, seperti boraks,
formalin, pewarna tekstil, dan bahan berbahaya lainnya,” kata Burham, Selasa (25/3/2025).
"Kami secara rutin melakukan pengawasan terhadap
makanan yang dijual di pasar takjil untuk memastikan bahwa pangan yang
dikonsumsi masyarakat aman dan bebas dari bahan berbahaya. Dengan adanya uji
takjil ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati hidangan berbuka puasa dengan
lebih tenang dan terhindar dari risiko kesehatan akibat makanan yang mengandung
bahan berbahaya," tambahnya.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan di Pasar Takjil Lagota
pada Senin (24/3/2025) kemarin, BPOM tidak menemukan sampel makanan atau
minuman yang mengandung zat berbahaya.
“Jumlah takjil yang disampling ada 17 jenis, dari hasil
uji cepat, tidak ditemukan sampel yang mengandung bahan berbahaya seperti
formalin, boraks maupun pewarna non pangan (Rhodamin B dan Methanil Yellow),”
ucap Burham.
Menurut Burham, pengujian sampel takjil dilakukan dengan
metode uji cepat menggunakan test kit, yang dilakukan langsung di Mobil
Laboratorium Balai POM Palopo.
“Balai POM Palopo melakukan optimalisasi fungsi Mobil
Laboratorium Keliling dalam rangka intensifikasi pengawasan pangan jelang
ramadan dan Idul Fitri tahun 2025,” ujar Burham.
Lanjut Burham, selain melakukan uji sampel takjil, juga
melakukan penyebaran informasi terkait keamanan pangan kepada penjaja takjil
maupun pengunjung melalui penyampaian informasi langsung dan pembagian produk
informasi.
“BPOM juga mengedukasi pedagang dan masyarakat mengenai
pentingnya memilih bahan pangan yang aman. Para pedagang diimbau untuk tidak
menggunakan bahan tambahan yang dapat membahayakan kesehatan, sementara
masyarakat diminta untuk lebih teliti dalam membeli makanan berbuka puasa,”
tutur Burham.
BPOM mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
memastikan keamanan pangan dengan melaporkan jika menemukan makanan yang
mencurigakan. Laporan dapat disampaikan melalui kanal resmi BPOM, termasuk
website dan media sosial resmi.