LUWU UTARA - Salmon (42) warga
Desa Marente, Kecamatan Seko,
Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dilaporkan hilang sejak Kamis (2/1/2025) lalu, sekitar pukul 08:00 WITA.
Atas laporan
tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar (Basarnas) pada Kamis (9 /1/2025) turun bersama personel BPBD Luwu Utara, TNI, Polri dan organisasi
potensi SAR bersama masyarakat setempat melakukan pencarian.
"Kami terima laporan kejadian ini dan langsung
mengirimkan tim rescue dari Pos Unit Siaga SAR Masamba bersama BPBD, TNI, Polri dan Potensi SAR,” kata Muh. Arif
Anwar, Kepala Kantor
Pencarian dan Pertolongan Makassar
saat dikonfirmasi, Minggu (12/1/2024).
Menurut Arif, hingga saat ini tim SAR gabungan masih
melakukan pencarian di lokasi dengan menyisir hutan dan sungai.
“Tim SAR gabungan
melakukan pencarian di dalam hutan dengan menyusuri hutan dan sungai yang biasa
dilewati perotan Desa Marente, Kecamatan Seko,” ucap Arif.
Lanjut Arif,
pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap pencarian korban karena sudah
dilakukan beberapa hari dan belum ada tanda-tanda.
“Kalau hari ini tidak ditemukan, besok pagi akan kami
lakukan evaluasi, karena sejauh ini belum ada tanda-tanda ditemukannya korban,”
ujar Arif.
Arif menambahkan
kondisi medan dan konektivitas alat komunikasi yang terbatas menyulitkan
pencarian korban.
“Tim SAR gabungan
harus melewati medan yang sulit dan terjal seperti jalan kaki mulai dari bandara Seko sejauh 20 kilometer
kemudian naik lagi di puncak, dan masuk dalam hutan, para personel harus nginap
dalam hutan,” tutur Arif.
Arif menjelaskan
kejadian hilangnya Salmon
bermula pada Kamis (2/1/2025), sekitar pukul 08:00 WITA, Salmon meninggalkan rumahnya menuju ke sebuah hutan
yang masih berada di Desa Marante, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara dengan tujuan untuk
mengambil rotan yang nantinya akan digunakan untuk mengikat rakit dan digunakan
untuk pulang ke rumah melalui jalur sungai. Pada saat korban sedang berada di
dalam hutan, korban bertemu dengan temannya yaitu Esrong dan Karti yang juga
sedang mencari rotan, namun mereka tak
sempat berkomunikasi.
Kemudian sekitar pukul 15.45 Wita, Esrong dan Karti yang
merupakan saksi-saksi sudah
berencana untuk kembali pulang ke kampung sehingga mencari korban di dalam hutan, namun mereka hanya menemukan
rotan milik korban sedangkan korban tidak ditemukan. Sampai pukul 16.30 Wita, mereka menunggu tetapi
Salmon tidak muncul juga dari hutan sehingga mereka
berkesimpulan bahwa korban sudah pulang
duluan ke kampung.
“Sekitar
pukul 17.20 Wita, Esrong dan
Karti mendatangi rumah korban untuk
mengecek keberadaan korban namun sesampainya di rumah Salmon ternyata Salmon belum pulang dari hutan. Kemudian
aparat dan warga setempat melapor untuk meminta bantuan SAR,” jelas Arif.