LUWU - Menindaklanjuti hasil penandatanganan MOU beberapa waktu lalu, PT Masmindo Dwi Area (MDA) mengundang Tim Kajian Bencana dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) untuk memulai survei dan kajian awal di wilayah Kecamatan Latimojong.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan fakta lapangan terkait penyebab banjir dan longsor dan juga melihat secara langsung melalui wawancara dan pengamatan kemungkinan adanya post traumatik di masyarakat sekitar, sehingga tim bisa mengevaluasi langkah-langkah mitigasi kebencanaan yang diperlukan.
Tim
gabungan yang terdiri dari para ahli geologi, hidrogeologi, geoteknik, serta
pakar mitigasi bencana dari UNHAS dan MDA bersama-sama meninjau langsung
wilayah terdampak.
Kegiatan
survei berfokus pada identifikasi faktor-faktor penyebab bencana, termasuk
analisis kondisi geologi, perubahan penggunaan lahan, curah hujan, dan kondisi
sosial di sekitar Kecamatan
Latimojong. Pengumpulan data topografi, hidrologi, dan geoteknik di lokasi bencana
juga dilakukan untuk memahami karakteristik tanah, batuan, dan daerah aliran
Sungai yang diperlukan untuk memprediksi potensi bencana longsor dan banjir di
masa depan.
Selain
itu, tim juga mengevaluasi langkah-langkah mitigasi yang telah diambil
sebelumnya dan mengembangkan rekomendasi untuk tindakan mitigasi yang lebih
efektif, termasuk peningkatan infrastruktur dan program edukasi masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebut, tim melakukan pengamatan disepanjang jalan akses
Belopa – Rante Balla, kemudian melakukan kunjungan ke beberapa titik pengamatan
seperti Camp Awak Mas, Titik Longsor daerah Salu Bulo, Titik Penerapan Lappa –
Lappa, Jembatan Ulu Salu ( Area DAS Kadungdung) dan Raw Water
Intake (RWI) Sungai Songgang.
Kepala
Teknik Tambang (KTT) MDA, Mustafa Ibrahim, mengatakan sebagai
perusahaan yang beroperasi di wilayah Latimojong, kami berperan aktif untuk
berkontribusi dalam upaya memahami dan mengatasi penyebab bencana alam.
“Kami
berharap hasil survei ini dapat memberikan panduan yang bermanfaat untuk melindungi
komunitas lokal dan lingkungan sekitar," kata Mustafa.
Ketua
Tim Kajian Bencana UNHAS, Dr. Amril Hans, S.AP, MPA, menyatakan apresiasinya terhadap
data dan presentasi yang telah dibuat oleh tim MDA yang dianggapnya sudah
sangat komprehensif dan hanya memerlukan tambahan pemetaan sosial di kajian
berikutnya.
“Survei
ini bertujuan tidak hanya untuk memahami penyebab bencana, tetapi juga untuk
merancang strategi mitigasi yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam
upaya pencegahan bencana," ucap Amril.
Kegiatan
survei ini rencananya akan dilanjutkan secara berkala, dan hasil temuan serta
kajian lapangan yang dilakukan akan dipresentasikan dalam bentuk seminar
sekaligus sosialisasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.