MATARAM - Save the Children Indonesia
melalui program Fighting Against Childhood Pneumonia (FACP) berhasil
tingkatkan tiga kali lipat cakupan imunisasi Pneumococcal
Conjugate Vaccine (PCV) untuk
anak usia dibawah dua tahun di Lombok Tengah. Data survei baseline pada
tahun 2021 dan endline program pada desember 2023 menunjukan kenaikan
dari 9% hingga mencapai 27,3% atau sebanyak 19.211 anak sudah mendapakan imunisasi PCV lengkap dalam kurun waktu 3 tahun.
“Pneumonia masih menjadi salah satu penyebab kematian balita
terbesar di Indonesia. Program Penanganan Pneumonia pada anak ini telah kami jalankan sejak 2021 dengan
dukungan dari Charles Monat Associates. Bersama dengan Pemerintah setempat, dan
1100 kader posyandu kami berjuang untuk memastikan agar tidak ada anak yang
meninggal karena penyakit yang dapat dicegah seperti Pneumonia.” Jelas Erwin
Simangungsong, Chief of Partnership Strategic & Program Operation – Save
the Children Indonesia
Di Indonesia, tahun 2020 kasus
Pneumonia pada balita yang terlaporkan mencapai 320.925. Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB) masuk dalam 10 Provinsi tertinggi yang melaporkan kasus Pneumonia pada
balita sebanyak 11.735. Kabupaten Lombok Tengah, menghadapi tantangan serius terkait
kesehatan anak yang buruk, termasuk rendahnya cakupan vaksinasi (20%)[1].
Sebagai langkah kolaboratif untuk melawan Pneumonia pada
anak di Kab. Lombok Tengah, Save the Children Indonesia didukung oleh Charles
Monat Associates telah menjalankan program Fighting Against Childhood
Pneumonia (FACP) sejak 2021. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses
terhadap layanan kesehatan, meningkatkan kapasitas puskesmas dengan standar
Manajemen Terpadu Balita Sakit, meningkatkan kesadaran serta praktik hidup
bersih dan sehat di rumah tangga untuk melindungi anak dari Pneumonia. Hal
penting lainnya adalah meningkatkan cakupan vaksinasi serta memperkuat
perencanaan dan koordinasi untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat
Pneumonia pada anak.
“Di Charles Monat, kami berkomitmen
untuk membantu berjuang melawan Pneumonia. Bersama Save the Children, kami
sangat senang bahwa program yang berjalan selama 3 tahun ini membawa dampak
positif yang signifikan bagi masyarakat Lombok Tengah. Perjuangan ini belum
selesai, kami sendiri hanya dapat mencapai sejauh ini. Kami berharap kesadaran
ini akan menciptakan keberlanjutan dalam melawan penyebab kematian anak-anak
Indonesia yang dapat dicegah,” Jelas Yves Guélat, Group Chief Executive
Officer, Charles Monat Associates
Strategi program FACP menggunakan 3 pilar yaitu: Mencegah,
Melindungi, Mendiagnosis dan mengobati. Pilar 1 yakni mencegah merupakan upaya
pencegahan seperti kejar imunisasi untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi PCV secara
penuh. Edukasi kepada orangtua juga menjadi penting untuk memastikan perilaku hidup
bersih dan sehat terutama untuk memastikan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun
dilakukan dengan benar, membersihkan rumah, meningkatkan ventilasi rumah dan
membuat area rumah dan lingkungan anak bebas asap rokok.
Pilar
2: melindungi merupakan upaya meningkatkan kapasitas kader di 310 posyandu
terkait teknik konseling dan melakukan kunjungan rumah. Hal ini untuk
meningkatkan pengetahuan dan juga praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak yang
benar, diantaranya mendorong ibu melakukan pemberian ASI eksklusif dimana hal
ini terpantau terjadi peningkatan sebesar 20%. Upaya lain yang dilakukan adalah
memastikan asupan anak 6-23 bulan memenuhi gizi seimbang.
Pilar
3 adalah mendiagnosis dan mengobati, hal ini tak lain adalah memberikan
pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) kepada 283 tenaga kesehatan di
29 Puskesmas. Langkah ini sangat penting untuk memastikan alur penanganan bayi
baru lahir dan penyakit pada anak dapat diatasi secara tepat.
“Kami
cepat menangani penyakit anak dengan adanya standar layanan MTBS ini. Saya juga
menjadi lebih paham terkait pencegahan Pneumonia dan pemenuhan gizi anak secara akurat.” Tutur
Rhina, seorang perawat di Puskesmas Pengadang, NTB