LUWU UTARA - Komisi Pemilihan Umum IKPU) Lluwu Utara, Sulawesi Selatan, melakukan proses pelipatan surat suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Surat Suara Pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Surat Suara DPRD, DPRD Provinsi dan DPR RI. Penyortiran dan pelipatan surat suara berlangsung di Gudang Logistik KPU Luwu Utara, Jalan Poros Palopo-Masamba, Kelurahan Kasimbong, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara..
Ketua
KPU Luwu Utara, Hayu Vandi mengatakan sebanyak
250 orang warga sekitar Kantor KPU Luwu Utara dilibatkan dalam proses sortir dan pelipatan
surat suara, umumnya mereka adalah penyintas bencana banjir tahun 2020 lalu.
“Pelipat
surat suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP) diberi honor Rp 315
perlembar, sementara, pelipat surat suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
mendapat honor Rp 447 perlembar,” kata Hayu Vandi, saat dikonfirmasi, Rabu
(10/1/2024).
Lanjut
Hayu Vandi, surat suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Kabupaten Luwu
Utara sebanyak 123 boks.
“Tiap
boks berisi 2000 lembar surat suara PPWP, dan sebanyak 245 boks DPD berisikan
1000 lembar surat suara, selain itu, kami juga menerima 1000 lembar PSU, untuk
pemilihan ulang," ucap Hayu Vandi.
Sementara
untuk surat suara pemilihan legislatif tambah Hayu sebanyak 1.481 boks terdiri
dari DPRD Luwu Utara 6 daerah pemilihan (Dapil), DPRD Sulsel Dapil 11 dan DPR RI
Dapil 3 Sulsel.
“Surat
suara DPR RI Dapil Sulsel 3 sebanyak 489 boks, DPRD Sulsel Dapil 11 sebanyak 489
boks, DPRD Luwu Utara Dapil 1 tambah PSU 101 boks, DPRD Luwu Utara Dapil 2
tambah PSU 74 boks, DPRD Luwu Utara Dapil 3 tambah PSU 80 boks, DPRD Luwu Utara
Dapil 4 tambah PSU 82 boks, DPRD Luwu Utara Dapil 5 tambah PSU 91 boks, DPRD Luwu Utara Dapil 6
tambah PSU 75 boks,” jelas Hayu Vandi.
Pelipatan
surat suara ini menjadi berkah tersendiri bagi warga karena dapat membantu perekonomian mereka,
seperti yang dialami Jasia (52) salah seorang penyintas bencana banjir Masamba
Luwu Utara tahun 2020 lalu yang tinggal di hunian tetap (Huntap).
Menurut
Jasiah, dengan menjadi tenaga sortir atau pelipat surat suara, dirinya bisa
mendapat honor yang lumayan dan bisa membeli bahan makanan.
“
Kalau surat suara Pilpres sehari bisa habis 1Boks, dapat Rp 630.00 karena kami
berdua jadinya Rp 315.000 , kan lumayan buat beli beras, lauk pauk dan belikan
kebutuhan sekolah buat anak cucu saya,”
ujar Jasia
Jasia
mengatakan dengan ikutnya sebagai tenaga sortir dan pelipat surat suara di KPU
Luwu Utara, sangat senang dan menambah pendapatannya sehingga selain kebutuhan pokok
yang akan dibeli juga membeli perlengkapan di Huntap..
“Saya
tinggal di Huntap belakang rumah sakit umum daerah, ada beberapa kekurangan di
rumah juga akan saya beli, terima kasih KPU Luwu Utara,” tutur Jasia.
Jasia
menambahkan sejak Pemilu, dia sudah beberapa
kali menjadi tenaga pelipat surat suara di KPU Luwu Utara.
“Saya
sudah 3 kali mengikuti pekerjaan seperti ini, biasa sampai malam hari, yah
lumayanlah kejar honor demi kebutuhan rumah tangga,” imbuh Jasia.
Pantauan
di lokasi, proses pelipatan surat suara juga diawasi Bawaslu Luwu Utara, dan
petugas keamanan Polres Luwu Utara, sementara para tenaga sortir dan pelipat
suara dijaga ketat dan tidak dibenarkan masuk ke gudang logistik membawa alat
komunikasi seperti telepon seluler, keluar masuk, membawa anak dan membawa
makan dan minum.
