Kadis Kesehatan Luwu Bantah Anggaran BPJS Kesehatan Habis

 

LUWU – Ribut-ribut soal tidak adanya penambahan kuota BPJS Kesehatan yang diduga sudah tidaka ada atau habis, lewat penganggaran APBD Kabupaten Luwu,


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu Rosnawary membantah jika anggaran BPJS Kesehatan sudah tidak ada.

 

“Anggaran BPJS yang tersedia masih cukup sampai akhir tahun 2023,” kata Rosnawary.

 

Menurut Rosnawary, penonaktifan peserta BPJS Kesehatan saat ini berasal dari Peserta Bantuan Iuran (PBI) APBN, sehingga pihak Dinkes tidak bisa mengakomodir usulan BPJS tambahan sebab dua bulan ini anggarannya terbatas.

 

"Sementara kami belum bisa menambah peserta baru, karena masih sementara kami komunikasikan ke tim anggaran," ucap Rosnawary melalui pesan WhatsApp, Sabtu,( 28/10/2023).


Baca : Tak Ada Penambahan BPJS Kesehatan, Ibu Hamil di Luwu Khawatir Tidak Mendapat Pelayanan


Lanjut Rosnawary, sementara untuk peserta bantuan iuran APBD, anggarannya masih tetap tersedia, sehingga dipastikan  tidak ada penonaktifan.

 

"Kami masih selalu komunikasikan dengan tim anggaran untuk menambah anggaran BPJS Kesehatan agar masyarakat masih bisa tercover," ujar rosnawary.

 

Sebelumnya diberitakan Warga Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan yang akan mengusulkan diri untuk mendapat jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yang dianggarkan lewat APBD Kabupaten Luwu khawatir akan tidak terlayani pasalnya Dinas Sosial Luwu tidak lagi menerima  pengusulan BPJS atau pengaktifan BPJS.

 

Hal itu dialami salah seorang warga di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu bernama Esse (24), dirinya khawatir setelah mendapat pesan whatsApp group yang mengabarkan  jika saat ini Dinas Sosial Kabupaten Luwu tidak lagi menerima  pengusulan BPJS Kesehatan atau pengaktifan BPJS Kesehatan sejak bulan Oktober 2023 dikarenakan anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu sudah tidak ada.

 

"Bismillah assalamualaikum. Mohon ijin, kami dari Dinsos menyampaikan bahwa mulai bulan Oktober 2023 kami tidak menerima usulan BPJS Pemda dikarenakan anggaran di Dinkes sudah tidak ada. Jadi mohon Bapak dan Ibu menyampaikan ke Bumil untuk daftar BPJS Mandiri," bunyi pesan WhatsApp yang diterima Esse.

 

Diketahui, Esse saat ini tengah hamil, ia khawatir BPJS Kesehatan yang diandalkan untuk pelayanan kesehatannya tiba-tiba tidak aktif, mengingat dirinya memiliki pengalaman kurang mengenakan kepada keluarganya tahun lalu.

 

"Saya sebenarnya was-was, apalagi tahun lalu ipar saya saat tengah hamil dan saat melahirkan BPJS Kesehatannya tidak aktif sehingga ia membayar umum bukan tertanggung BPJS Kesehatan, parahnya lagi saat itu keluarga hanya bisa membayar ibunya atau orang tua dari bayi, sementara bayinya ditahan," kata Esse.

 

Hal yang sama juga dialami Nawir, warga Kecamatan Ponrang. Nawir kelabakan saat mengantar keluarganya ke rumah sakit tetapi sesampainya di rumah sakit BPJS Kesehatannya dinyatakan tidak aktif, padahal menurut keluarganya, belum lama ini BPJS Kesehatannya aktif. Nawirpun mencoba menghubungi rekannya di Dinas Sosial Kabupaten Luwu tetapi sayang, rekannya di Dinas Sosial itu mengatakan, jika pengusulan BPJS Kesehatan bulan ini dihentikan.

 

"Untuk bulan ini kami stop usulan karena habis  anggaran di Dinkes," ucap Nawir menirukan  pihak Dinas Sosial.

 

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Luwu, Johan Daido mengatakan jika pihaknya membantah tidak menerima usulan BPJS Kesehatan bulan ini, namun dirinya tidak menampik jika kuota BPJS sudah tidak ada.

 

"Tetap terima usulan sambil menunggu kuota, bulan ini tidak ada kuota," jawab Johan Daido melalui pesan WhatsApp saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (27/10/2023).

 

Johan Daido saat ditanya untuk penganggaran di perubahan 2023  terkait  penambahan kuota yang dimaksud, dirinya menyebut jika hal itu di luar domainnya.

 

“Masalah itu diluar domain saya kalau masalah anggaran,” ujar Johan Daido.

Previous Post Next Post