Pasca Penyerangan Mabes Polri, Polres Palopo Berlakukan Satu Pintu


PALOPO – Pasca penyerangan teroris di Mabes Polri Jakarta, Kepolisian Polres Palopo, Sulawesi Selatan, melakukan penjagaan ketat dan memberlakukan sisitem satu pintu agar setiap tamu atau pengunjung yang datang terkontrol. 

Petugas bersenjata lengkap memasang pembatas di pintu masuk dan memeriksa setiap pengunjung yang datang.

Setiap pengunjung yang masuk menjalani pemeriksaan barang bawaan dan harus menyetor tanda pengenal atau KTP hal ini dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas mengatakan pengamanan mako dilakukan dengan melibatkan satuan Sabhara, Provost dan satuan fungsi lainnya dengan menerapkan sistem satu pintu saja.

“Diberlakukan hanya satu pintu saja, itupun dilakukan pengecekan dan pemeriksaan oleh anggota, kalau pengunjung perempuan akan diperiksa oleh Polwan,” kata Alfian saat dikonfirmasi, Kamis (01/04/2021).

Menurut Alfian, agar kejadian serupa baik di Mabes Polri maupun di Gereja Katedral Makassar tidak terulang, pihaknya melakukan koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda agar menjaga Kota Palopo yang saat ini kondisinya terkendali, aman dan kondusif. 

“Kami minta masyarakat agar tidak panik dan selalu melaporkan ke kepolisian terdekat apabila melihat sesuatu yang mencurigakan,” ucap Alfian.

Sekaitan dengan jelang perayaan hari raya Paskah, Polres Palopo akan menurunkan ratusan personil dan akan dilakukan sterilisasi gereja sebelum dilakukan ibadah.

“Kami sudah berkoordinasi dengan tokoh-tokoh gereja bahwa sebelum dilakukan ibadah akan dilakukan sterilisasi terlebih dahulu, juga menyiapkan 250 personil pengamanan untuk melakukan pengamanan di masing-masing gereja dan tempat-tempat ibadah lainnya serta objek vital,” ujar Alfian. 

Walikota Palopo, Judas Amir mengatakan dalam upaya menangkal teroris di daerahnya, pihaknya telah menyiapkan relawan yang telah terbentuk sejak 2018 lalu. 

“Setiap RT terdiri dari 10 orang relawan yang siap siaga setiap saat, kami imbau kepada masyarakat kalau ada yang mencurigakan atau kalau ada tetangga yang dicurigai segera laporkan,” tutur Judas.

Previous Post Next Post