Nelayan Palopo Selamatkan Paus, Begini Ceritanyaa


PALOPO - Video penyelamatan satwa mamalia jenis ikan paus oleh nelayan di kelurahan Songka, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, beredar luas di dunia maya.
Video dengan durasi 30 detik tersebut direkam oleh nelayan setempat yang krab dipanggil Papa Rangga, sementara 3 orang rekannya berupaya mengevakuasi Paus ke tengah laut.
Dalam video tersebut Rangga yang merekam proses evakuasi mengatakan “Penyelamatan Lumba-lumba terdampar di pelabuhan Songka, pantai satu, para nelayan mencoba menyelamatkan,” kata Rangga dalam Videonya.
Menurut salah seorang nelayan Ikbal (31) yang menyelamatkan ikan Paus tersebut mengatakan bahwa kondisi ikan Paus saat dievakuasi pada Senin (06/01/2020) sudah mengalami luka  bahkan proses evakuasi berlangsung 3 kali.
“Pertama ditemukan jam 08.00 WITA pagi, baru kami tarik ke laut, tapi sekira pukul 15.00 WITA sore kami dapat lagi di muara Songka dan terakhir ketiga kalinya sudah kami bawa ke muara Salu Karo dan tidak muncul lagi,” kata Ikbal saat dikonfirmasi di Pantai Songka, Selasa (07/01/2020).
Paus dengan panjang lebih dari 5 meter dan berat diperkirakan satu ton, oleh nelayan setempat dinamakan Lumba Palu.
“Saat kami sedang memperbaiki perahu, tiba-tiba saja melintas dan kami dekati ternyata jinak, jadi kami coba bawa ke laut,” ucap Ikbal.
Ikbal mengatakan mereka berinisiatif untuk membawa ikan tersebut ke tengah laut karena prihatin dengan kondisi ikan.
“Kami kasihan dengan kondisi kehidupan Ikan itu, jadi kami kembalikan ke habitatnya, lagian ikan-ikan itu adalah yang dilindungi, dalam beberapa bulan ini sudah 2 kali ikan besar masuk yang pertama Lumba-lumba dan yang kedua ini Ikan Paus,” ujar Ikbal.
Kepala Dinas Perikanan Kota Palopo, Nur Lely Kaso Noor mengatakan bahwa setelah diidentifikasi,  dipastikan jika jenis ikan yang dievakuasi nelayan ke laut adalah jenis Paus Fin Whale atau Paus Kepala Kotak (Physeter catodon) yang diduga menyasar ke dalam teluk Bone akibat cuaca buruk.
“Ikan Paus seperti itu habitatnya di laut dalam, sedangkan kita disini masuk dalam Teluk Bone, jadi kemungkinan besar karena ada kondisi luka, sehingga ikannya mencari tempat dan terdorong oleh arus masuk ke pesisir, apalagi cuaca dalam beberapa hari ini sangat ekstrim yakni angin kencang dan ombak besar,” jelas Nur Lely.
Ia mengimbau kepada masyarakat terutama nelayan jika menemukan ikan yang dilindugi agar dikembalikan ke habitatnya.

Previous Post Next Post