LUWU - Kelompok Pemuda Karang Taruna Kabupingataten Luwu, bersama dengan sejumlah elemen yakni Tagana, Polres luwu, serta warga Pesisir Pantai Mamonta, Desa Seppong, kecamatan Kamanre kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mengelar aksi bersih-bersih sampah plastik di pantai.
Kegiatan ini digelar pada hari Minggu (31/03/2019) sebagai rangkaian memperingati Hari Bumi.
Selain melakukan bersih-bersih di bibir pantai, kelompok pemuda itu juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentang pentingnya menjaga pesisir pantai dari limbah terutama sampah plastik yang dapat mengganggu kesehatan baik manusia maupun biota laut.
Puluhan kantong sampah berupa plastik berhasil dikumpulkan untuk daur ulang, sampah plastik tersebut berasal dari limbah rumah tangga dan pengunjung pantai.
“Hari ini kami melaksanakan peringatan Hari Bumi dengan melakukan beberapa kegiatan yakni aksi selamatkan laut dan terumbu karang dengan memungut sampah sepanjang pantai Mamonta ini, kegiatan kedua yaitu tanam bakau atau mangrove sepanjang area yang sudah rusak untuk direboisasi kembali dan kami juga hari ini akan mendeklarasikan bersama tentang aksi menyelamatkan bumi ini untuk mengurangi penggunaan sampah plastik,” kata Ketua Karang Taruna Kabupaten Luwu, Sul Arrahman, Minggu (31/03/2019) saat dikonfirmasi di lokasi kegiatan.
selain itu, kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penanaman mangrove sebanyak 500 pohon dan 500 pohon lainnya akan terus ditanam oleh warga setempat.
Sul mengatakan bahwa penanaman Mangrove sengaja dilakukan untuk mencegah abrasi pantai di Mamonta, selain itu kondisi mangrove yang ada di daerah tersebut kini mengalami ancaman serius akibat perambahan yang tidak terkendali dan sebagian telah mati, begitupun dengan terumbu karang.
“Perlu merehabilitasi kembali lahan mangrove di daerah ini karena kondisinya sudah mengalami ancaman serius, jika ini dibiarkan maka pertahanan warga berupa mangrove di daerah ini akan terus mengancam kehidupan warga, sementara kondisi terumbu karang yang ada di daerah ini juga mengalami ancaman karena sesuai informasi warga disini masih sering terjadi pemboman,” ucapnya.
Aksi bersih pesisir pantai dan penanaman bakau ini diharapkan kedepan tumbuhnhya kesadaran masyarakat untuk membersihkan perairan pantai dan laut dari tumpukan sampah terutama limbah plastik.
“Misi kedepan adalah kita semua berharap agar masyarakat semakin sadar dalam upaya melestarikan bumi dengan mengurangi penggunaan sampah plastik. Kita tahu bersama Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti pernah mengekspos melalui instagramnya ada seekor Ikan Paus yang mati dimana di dalam perutnya ditemukan berbagai macam sampah plastik,” ujarnya.
Aksi bersih pesisir pantai ini membuat warga setempat antusias mengikuti kegiatan, dan ikut serta dalam deklarasi pengurangan penggunaan sampah plastik.
“Selama ini kami warga khususnya nelayan disini tidak memahami jika sampah-sampah plastik itu berbahaya dan beruntung saat ini ada kegiatan seperti ini,” tutur Mahamuddin.
Pantai Mamonta, desa Seppong, kecamatan Kamanre pantainya menghampar hamparan pasir putih dan pasir hitam, yang cocok untuk dikembangkan menjadi area wisata, selain itu kehidupan warga menggantungkan diri pada pekerjaan sebagai nelayan dan petani rumput laut jenis Katonik.(It)
Kegiatan ini digelar pada hari Minggu (31/03/2019) sebagai rangkaian memperingati Hari Bumi.
Selain melakukan bersih-bersih di bibir pantai, kelompok pemuda itu juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentang pentingnya menjaga pesisir pantai dari limbah terutama sampah plastik yang dapat mengganggu kesehatan baik manusia maupun biota laut.
Puluhan kantong sampah berupa plastik berhasil dikumpulkan untuk daur ulang, sampah plastik tersebut berasal dari limbah rumah tangga dan pengunjung pantai.
“Hari ini kami melaksanakan peringatan Hari Bumi dengan melakukan beberapa kegiatan yakni aksi selamatkan laut dan terumbu karang dengan memungut sampah sepanjang pantai Mamonta ini, kegiatan kedua yaitu tanam bakau atau mangrove sepanjang area yang sudah rusak untuk direboisasi kembali dan kami juga hari ini akan mendeklarasikan bersama tentang aksi menyelamatkan bumi ini untuk mengurangi penggunaan sampah plastik,” kata Ketua Karang Taruna Kabupaten Luwu, Sul Arrahman, Minggu (31/03/2019) saat dikonfirmasi di lokasi kegiatan.
selain itu, kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penanaman mangrove sebanyak 500 pohon dan 500 pohon lainnya akan terus ditanam oleh warga setempat.
Sul mengatakan bahwa penanaman Mangrove sengaja dilakukan untuk mencegah abrasi pantai di Mamonta, selain itu kondisi mangrove yang ada di daerah tersebut kini mengalami ancaman serius akibat perambahan yang tidak terkendali dan sebagian telah mati, begitupun dengan terumbu karang.
“Perlu merehabilitasi kembali lahan mangrove di daerah ini karena kondisinya sudah mengalami ancaman serius, jika ini dibiarkan maka pertahanan warga berupa mangrove di daerah ini akan terus mengancam kehidupan warga, sementara kondisi terumbu karang yang ada di daerah ini juga mengalami ancaman karena sesuai informasi warga disini masih sering terjadi pemboman,” ucapnya.
Aksi bersih pesisir pantai dan penanaman bakau ini diharapkan kedepan tumbuhnhya kesadaran masyarakat untuk membersihkan perairan pantai dan laut dari tumpukan sampah terutama limbah plastik.
“Misi kedepan adalah kita semua berharap agar masyarakat semakin sadar dalam upaya melestarikan bumi dengan mengurangi penggunaan sampah plastik. Kita tahu bersama Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti pernah mengekspos melalui instagramnya ada seekor Ikan Paus yang mati dimana di dalam perutnya ditemukan berbagai macam sampah plastik,” ujarnya.
Aksi bersih pesisir pantai ini membuat warga setempat antusias mengikuti kegiatan, dan ikut serta dalam deklarasi pengurangan penggunaan sampah plastik.
“Selama ini kami warga khususnya nelayan disini tidak memahami jika sampah-sampah plastik itu berbahaya dan beruntung saat ini ada kegiatan seperti ini,” tutur Mahamuddin.
Pantai Mamonta, desa Seppong, kecamatan Kamanre pantainya menghampar hamparan pasir putih dan pasir hitam, yang cocok untuk dikembangkan menjadi area wisata, selain itu kehidupan warga menggantungkan diri pada pekerjaan sebagai nelayan dan petani rumput laut jenis Katonik.(It)