Korban Penembakan KKB Papua Sejak Jadi Tentara Membiayai Semua Keluarganya


                                                             
LUWU - Isak tangis keluarga Serda Yusdin di desa Pongko, kecamatan Walenrang Utara, kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (08/03/2019) sore, saat ibunya menatap dan memeluk photo anaknya. 

Kini keluarga Serda Yusdin sedang menunggu kedatangan jenazah korban penembakan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Nduga Papua.

Serda Yusdin adalah korban penembakan oleh kelompok KKSB pada Kamis (07/03/2019) kemarin saat baku tembak.

Orang tua korban, Enni mengatakan bahwa korban adalah anak pertama dari 4 bersaudara yang merupakan tulang punggung keluarga.
“Selama ini sejak menjadi anggota TNI dialah yang membiayai kebutuhan hidup keluarga termasuk membiayai biaya kuliah dan sekolah adik adiknya,” kata Enni saat ditemui di rumah duka, Jumat (08/03/2019).
Menurut Enni, Serda Yusdin sejak kecil bercita-cita menjadi Tentara Kopasus, sehingga perilakunya lebih menonjol dengan postur tentara. Untuk menggapai cita-citanya sepulang sekolah dia membantu keluarga baik di rumah maupun di ladang dengan cara berkebun dan menabung.
“Sejak kecil dia bercita-cita jadi Tentara Kopasus demi negara. Biar Mati Demi Tugas Negara begitu diucapkan sejak dulu,” ucapnya sambil mengusap air matanya.
Enni mengaku mendapat kabar beberapa jam setelah kejadian penembakan  dan jenazah telah di evakuasi dari lokasi penembakan ke rumah sakit Timika Papua.
“Beberapa jam setelah kejadian, kami dikabari jika dia telah tiada, dan jenazaahnya sudah dievakuasi dari lokasi kejadian menuju Rumah Sakit di Tmika,” bebernya.
Sementara adik korban bernama Neni mengatakan bahwa kakaknya sebelum berangkat ke Papua sempat berpesan agar rajin kuliah.
“Dia mengucapkan pesan kepada saya bahwa saya harus betul-betul kuliah agar bisa mencapai cita cita saya,” ujar Neni yang saat ini sedang kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kurnia Jaya Persada Palopo.
Rencanya jenazah almarhum Serda Yusdin akan diberangkatkan dari Timika Papua menuju Makassar dan dari Makassar menuju rumah kediaman  yang diperkirakan akan tiba pada Jumat malam pukul 23.30 wita 
Suasana di rumah duka, sejumlah keluarga dan kerabat melakukan dzikir dan pengajian untuk menyampaikan doa keselamatan bagi jenazah.
Previous Post Next Post