DENPASAR - Memasuki hari ketiga setelah banjir melanda Bali pada 10 September 2025, sebanyak 160 warga masih mengungsi di Kota Denpasar, termasuk anak-anak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat banjir kali ini merupakan yang terparah dalam satu dekade terakhir.
Sebagai langkah cepat, Save the Children bersama IDEP Foundation menyalurkan bantuan darurat berupa air bersih, selimut, perlengkapan kebersihan, serta perlengkapan sekolah untuk 183 siswa terdampak di Kota Denpasar.
“Berdasarkan hasil asesmen, kebutuhan paling mendesak saat ini adalah perlengkapan kebersihan serta ketersediaan sumur imbuhan dan saluran drainase mikro yang bisa mengurangi dampak genangan air,” kata pihak Save the Children dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/9/2025).
44 Sekolah Terdampak
Banjir ini juga memengaruhi kegiatan belajar di sejumlah sekolah. Tercatat 44 sekolah di 9 kabupaten/kota terdampak, termasuk 27 sekolah di Denpasar. Lebih dari 1.280 siswa mengalami gangguan akses belajar karena sebagian fasilitas sekolah rusak akibat terendam banjir.
Kondisi tersebut membuat anak-anak harus beradaptasi dengan ruang belajar terbatas. Save the Children menilai dukungan khusus perlu diberikan agar anak tetap bisa belajar dengan aman meski dalam situasi darurat.
“Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan dalam situasi bencana. Mereka kehilangan tempat tinggal, akses terhadap air bersih, pendidikan, dan rasa aman. Kami berkomitmen memberikan bantuan segera untuk memastikan kebutuhan dasar anak-anak dan keluarga mereka terpenuhi,” ujar Fadli Usman, Interim Chief Partnership Strategic & Program Operation Save the Children Indonesia.
Rencana Pemulihan Jangka Menengah
Selain bantuan darurat, Save the Children juga menekankan pentingnya upaya pemulihan jangka menengah. Program yang direncanakan antara lain perbaikan fasilitas air bersih, penyediaan pompa untuk mengurangi genangan, distribusi bantuan non tunai bagi siswa terdampak, serta edukasi pengelolaan sampah hingga penerapan teknik permakultur.
Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketahanan masyarakat, khususnya warga yang tinggal di kawasan rawan banjir.