Oknum Dokter di Luwu Diduga Cabuli Pasien, Polisi: Dua Alat Bukti Sudah Lengkap


LUWU - Kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang dokter berinisial JHS terhadap pasien remaja berusia 17 tahun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Guru, Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, kini naik penyidikan dan akan menetapkan tersangka.


Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Luwu, AKP Jody Dharma, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa dan mendapatkan bukti.


“Perkara dugaan pencabulan yang dilakukan oknum dokter berinisial JHS di RSUD Batara Guru Belopa, Kabupaten Luwu, saat ini tahapnya sudah naik penyidikan. Minggu lalu kami selesai  melakukan gelar perkara,” kata Jody, saat dikonfirmasi, Rabu (13/8/2025).


Lanjut Jody, hasil pemeriksaan dan gelar perkara, sudah terpenuhi dua alat bukti dan selanjutnya akan kami tetapkan tersangka dan memberikan kepastian hukum pada pelapor.


“Saat ini kami sudah memiliki hasil pemeriksaan psikologis dari korban dan sudah dipegang oleh penyidik sebagai salah satu alat bukti surat,” ucapnya.


Menurut Jody, sejauh ini pihaknya hanya menerima satu laporan kasus dan bila ada korban lain pihaknya mempersilahkan untuk melaporkan di Polres Luwu.


“Sejauh ini kami menerima satu laporan polisi terkait dengan dugaan  pencabulan yang dilakukan oknum dokter tersebut,  namun tidak menutup kemungkinan ada korban lain, untuk itu kami persilahkan membuat laporan polisi di Polres Luwu,” ujarnya.


Jody mengungkapkan bahwa, dua alat bukti itu yaitu berupa surat dan kesaksian para saksi.


“Ada surat yang kami miliki dan juga ada kesaksian dari para saksi di lapangan dan juga dari pelapor dan terlapor sudah kami periksa,” tuturnya.


Sebelumnya diberitakan, seorang dokter di salah satu fasilitas kesehatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, diduga melakukan pelecehan terhadap pasien remaja berusia 17 tahun.

 

Kasus ini mencuat ke publik setelah kakak korban membagikan kisah adiknya melalui media sosial. Dalam unggahan yang viral di akun Instagram @infokotapalopo, kakak korban menuturkan bahwa insiden tersebut terjadi saat adiknya dirawat di kamar perawatan seorang diri.

 

Dalam unggahan itu, sang kakak menuliskan kronologi insiden yang terjadi saat adiknya dirawat seorang diri di kamar perawatan. Dokter yang disebut sebagai pelaku mendatangi kamar pasien lebih awal dari jadwal visit sambil membawa cokelat.

 

"Adekku ketakutan sekali karena dia tiba-tiba datang bawa cokelat. Terus dia peluk dua kali dan meraba-raba. Adekku baru masuk 17 tahun, sudah kau buat trauma," tulis kakak korban dalam unggahan tersebut.

Previous Post Next Post