Beli Bendera Beri Semangat Kemerdekaan

 


PALOPO - Jelang peringatan hari ulang tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia,  suasana semangat merah putih mulai terasa di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Selasa (5/8/2025) siang,   salah satunya terlihat dari ramainya pedagang musiman bendera merah putih yang mulai menjajakan dagangannya di pinggir jalan.

 

Agustus bukan sekadar bulan kemerdekaan  tapi momen ketika merah putih mulai berkibar di mana-mana, semangat itu mulai tampak dari pinggir jalan. Tak lengkap rasanya menyambut hari ulang tahun ke-80 Republik Indonesia tanpa atribut merah putih,  begitulah yang dirasakan sebagian warga yang sudah mulai berburu bendera dan hiasan kemerdekaan seperti yang dialami Agustin kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhlas Balebo, Masamba, Luwu Utara. untuk membeli bendera dan pernak-pernik kemerdekaan di Kota Palopo. Baginya kemerdekaan bukan hanya diperingati tapi juga dirayakan dengan penuh semangat.

 

“Aksesoris tujuhbelasan yang saya beli hari ini dimaksudkan agar anak-anak di sekolah bisa menambah semangatnya bahwa ada kegiatan menyambut HUT RI, jadi kalau ada simbol-simbol atau aksesoris yang dipakai atau dipasang, mereka akan semangat dibandingkan jika tidak ada aksesoris sama sekali,” kata Agustin, Selasa (5/8/2025).

 

Bendera yang mereka beli  bukan cuma dikibarkan tapi ditanamkan di hati generasi muda  agar cinta tanah air tumbuh sejak dini.

 

“Kami beri semanagt dan menanamkan jiwa patriotisme bahwa dalam merebut kemerdekaan sangat susah dan kita harus memperingatinya dengan sebaik mungkin. Jadi nanti dipasang di sekolah  Madrasah Ibtidaiyah Al-Ikhlas Balebo Masamba,” ucapnya.

 

Agustin menyatakan dirinya jauh-jauh dari Masamba ke Palopo membeli bendera dan aksesoris tujuhbelasan karena di daerahnya minim dijual.

 

“Di Masamba kurang aksesoris tujuhbelasan yang ada umumnya hanya bendera dan umbul. Harga bendera dan aksesoris disini cukup terjangkau,” ujarnya.

 

Dengan adanya pedagang musiman bendera dan aksesoris tujuhbelasan ini, bagi Agustin sangat membantu dan bisa memilih beberapa bentuk dan model.

 

“Kehadirannya sangat membantu karena kalau mau bikin sendiri bisa saja tapi dengan hadirnya mereka yah kita bisa saling membantu,” tuturnya.

 

Bendera-bendera ini bukan produksi lokal, semuanya didatangkan dari pulau jawa oleh para pedagang musiman seperti Akhmad. Dirinya setiap tahun menjual bendera dan aksesoris tujuhbelasan yang didatangkan dari pulau jawa,  bukan tanpa alasan  ia tahu  bendera bukan sekadar kain  tapi simbol semangat rakyat.

 

“Barang ini semua didatangkan dari Pulau Jawa. Sebelum bulan Agustus sudah dipesan dan ada bos yang mengantar kesini,” jelas Akhmad.

 

Lanjut akhmad, bendera dan aksesoris tujuhbelasan ini dijual dengan harga yang memadai, mulai dari harga dua ribuan hingga ratusan ribu rupiah.

 

“Untuk aksesoris kecil-kecilan ada yang harga dua ribuan ada juga sampai Rp 15.000, kalau bendera ukuran 60 sentimeter harganya Rp 20.000 sampai Rp 30.000, ada juga umbul-umbul harganya sampai Rp 20.000 dan ada namanya Background harganya Rp 220.000,” terangnya.

 

Akhmad menambahkan tahun ini belum bisa memprediksi peminat bendera dan aksesoris dalam rangka tujuhbelasan berbeda dengan tahun sebelumnya.


“Kalau tahun lalu di awal bulan Agustus pembeli lumayan banyak namun tahun ini agak sulit diprediksi tapi bisa saja seminggu sebelum pelaksanaan hari kemerdekaan banyak dan semoga tahun ini banyak pembeli,” harapnya.

 

Selama beberapa hari menjual, Akhmad mendapatkan hasil penjualan hingga mencapai satu juta bahkan kurang dari itu.

 

“Tidak menentu, kadang lebih dari satu juta, biasa juga kurang hanya sampai Rp 200.000 hingga Rp 500.000, perhari,” imbuhnya.

 

Previous Post Next Post