Stok Sapi Kurban di Kota Palopo Turun Menjelang Iduladha 1446 H, Pemkot Pastikan Kebutuhan Tetap Tercukupi

 

PALOPO - Jelang hari raya Iduladha 1446 hijriah, stok hewan kurban khususnya Sapi di Kota Palopo  Sulawesi Selatan  diperkirakan turun dari tahun sebelumnya.

 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Pertanian dan Perkebunan Kota Palopo, Burhanuddin menyatakan stok sapi kurban tahun ini diperkirakan menurun dari tahun sebelumnya.

 

“Sampai hari ini untuk sementara data kami untuk stok sapi kurban baru mencapai 500 ekor, berbeda dengan tahun lalu mencapai 700 ekor  lebih, itu karena pedagang sapi kurban di Palopo juga menjual di wilayah lain seperti di Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur,” kata Burhanuddin, Kamis (29/5/2025).

 

Lanjut Burhanuddin, pedagang sapi kurban di Palopo mendatangkan dari Kabupaten Jeneponto dan Sinjai Sulawesi Selatan, sementara ada juga dari luar daerah yaitu Pulu Buru.

 

“Sapi kurban yang datang tersebut sempat mengalami stres saat pengangkutan sehingga petugas kami harus memberi multivitamin dan analgesik agar bisa relaksasi dan sehat hingga hari raya kurban,” ucapnya.

 

“Pantauan kami semua hewan kurban dalam kondisi sehat walaupun sempat ada yang stres karena pengaruh waktu pengangkutan dan itu dapat teratasi cepat,” tambahnya.

 

Menurut Burhanuddin, untuk melalulintaskan hewan harus ada persetujuan dan saat ini sudah ada lebih 10 pengajuan yang sudah disetujui untuk memasukkan sebagai stok sapi kurban di Kota Palopo.

 

“Dalam Kota Palopo sendiri tidak mencukupi sapi atau hewan kurban karena kurangnya stok dan ketatnya lalu lintas hewan terkait penyakit mulut dan kuku (PMK),” ujarnya.

    

Sapi kurban di Kota Palopo dijual dengan harga termurah Rp 12 juta dan tertinggi 30 juta rupiah  tergantung dari bobot dan berat sapi. Sapi kurban tersebut mendapat pengawasan dan pemeriksaan dari Dinas Pertanian, perkebunan dan Peternakan Kota Palopo.

 

“Pemeriksaan hewan kurban terus kami lakukan saat ini atau ante mortem hingga pada penyembelihan nantinya atau post mortem dan petugas kami disebar ke semua titik untuk melakukan pemeriksaan,” tuturnya.

 

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan Kota Palopo, Muhammad Ibnu Hasyim, menyebutkan bahwa kebutuhan hewan kurban di Kota Palopo dipastikan tercukupi meski ada sedikit penurunan dari tahun sebelumnya.

 

"Tahun ini memang mengalami sedikit penurunan dibanding tahun lalu akibat adanya pembatasan lalu lintas ternak. Kami hanya mengizinkan ternak masuk ke wilayah Kota Palopo jika dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH),” jelasnya.

 

Untuk saat ini stok hewan kurban selain sapi, tersedia 500 ekor kambing dan 100 ekor kerbau yang siap disalurkan sebagai hewan kurban dan semua dalam kondisi sehat bebas dari kasus PMK.

 

“Kepada pedagang hewan kurban jika ada gejala atau tanda-tanda sakit segera melapor ke kami untuk ditangani dan untuk masyarakat tidak perlu khawatir karena semua hewan ternak di Palopo sudah melalui pemeriksaan ketat mulai dari daerah asal sampai di Palopo ditangani dengan baik,” harapnya.

أحدث أقدم