Matius Sedanan Berpulang, Warga Seko Tempuh Jalan Berlumpur Demi Penghormatan Terakhir

 

LUWU UTARA - Duka menyelimuti masyarakat Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, setelah salah satu tokohnya, Matius Sedanan, meninggal dunia pada Sabtu (17/5/2025) malam usai menjalani operasi pengangkatan tumor di rumah sakit umum daerah (RSUD) Wahidin Sudirohusodo, Makassar.


Sekretaris Desa Padang Balua, Bonar Suito, menyatakan, Matius seorang purnabakti guru sekolah dasar (SD) di Desa Padang Balua, Kecamatan Seko, dia cukup dikenal luas di kalangan masyarakat


“Matius didiagnosis menderita tumor di bagian paha dan menjalani operasi pada Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 WITA di RSUD Wahidin, namun, takdir berkata lain, ia mengembuskan napas terakhir pada pukul 23.05 Wita di hari yang sama,” kata Bonar saat dikonfirmasi, Senin (19/5/2025).


Lanjut Bonar, keesokan harinya, Minggu (18/5/2025) sekitar pukul 08.00 WITA, jenazah diberangkatkan dari Makassar menuju Kota Palopo dan tiba sekitar pukul 14.00 WITA.


“Setibanya di Palopo, jenazah disemayamkan terlebih dahulu di rumah keluarga lalu dilanjutkan ke Masamba Luwu Utara untuk dibawa ke rumah duka,” ucapnya.


Pada Senin (19/5/2025) dini hari, tepat pukul 02.00 Wita, jenazah diberangkatkan menuju kampung halaman di Seko menggunakan ambulans.


Setelah menempuh perjalanan darat hingga ke wilayah Dusun Palandong Desa Embona Tana yaitu dusun pertama saat memasuki Kecamatan Seko, jenazah kemudian diusung secara estafet oleh warga,” ujar Bonar.


Sementara Babinsa Seko Serda Rahmat Saman mengatakan jenazah tiba di rumah duka di Desa Padang Balua sekitar pukul 12.00 Wita siang yang diusung oleh warga secara estafet.


“Warga dan kerabat berjalan kaki sejauh kurang lebih 30 kilometer dengan menuju rumah duka melewati jalan rusak, bertahun-tahun tidak mendapat perbaikan,” tutur Rahmat.


Lanjut Rahmat, prosesi pengantaran jenazah cukup dramatis, warga yang mengantar dan mengusung jenazah bercampur lumpur.


“Kondisi jalan sudah berlumpur dan berkubang karena jalan tak lagi bisa dilewati kendaraan, belum lagi hujan, jadi kami penuh lumpur demi mengantar jenazah ke rumah duka,” jelasnya.


“Semoga kedepan jalan ini mendapat perhatian dari pemerintah agar tidak ada lagi kejadian seperti ini,” harapnya.


Kepergian Matius Sedanan meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Seko, yang mengenang almarhum sebagai sosok berdedikasi dan penuh pengabdian.

أحدث أقدم