Krom Bank Sahkan Laporan Keuangan 2024, DPK Tumbuh 44,7 Persen di Kuartal I-2025


JAKARTA – PT Krom Bank Indonesia Tbk (IDX: BBSI) menggelar dua agenda penting pada Selasa (20/5/2025), yakni Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik (Public Expose). Dalam RUPST, pemegang saham menyetujui pengalokasian seluruh laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp124 miliar untuk memperkuat saldo laba ditahan perseroan.


Presiden Direktur Krom Bank, Anton Hermawan, mengatakan bahwa keputusan ini menjadi langkah strategis yang akan memperkuat fondasi keuangan perusahaan dalam jangka panjang.


“Penguatan saldo laba ditahan memberi fleksibilitas untuk investasi pada inovasi produk dan inisiatif baru, serta memperkuat daya tahan perusahaan di tengah kondisi pasar yang menantang,” ujar Anton dalam keterangan tertulis.


Pada 2024, Krom Bank mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 125 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp429 miliar menjadi Rp965 miliar. Total aset perusahaan melonjak 83 persen yoy menjadi Rp6,65 triliun, sedangkan ekspansi kredit tumbuh 131 persen menjadi Rp4,25 triliun dari sebelumnya Rp1,83 triliun.


Dana Pihak Ketiga (DPK) juga melonjak hampir sembilan kali lipat menjadi Rp3,16 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp348 miliar. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan simpanan berbasis tabungan dan deposito.


Selain itu, RUPST juga menyetujui penunjukan Akuntan Publik untuk audit laporan keuangan 2025, penetapan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris, serta Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) perusahaan.


Kinerja Kuartal I-2025

Dalam sesi Paparan Publik, manajemen Krom Bank memaparkan kinerja perusahaan hingga Kuartal I-2025. DPK tercatat tumbuh 44,7 persen secara year-to-date (ytd) menjadi Rp4,6 triliun per akhir Maret 2025.


Anton menjelaskan, pertumbuhan DPK ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap Krom Bank, didukung oleh produk deposito dengan imbal hasil hingga 8,75 persen per tahun.


“Strategi kami menggabungkan kehati-hatian dan ekspansi yang terukur, dan itu terbukti dari kinerja yang solid di tengah ketatnya persaingan penghimpunan dana dan tekanan likuiditas,” kata Anton.


Penyaluran kredit juga tumbuh 17,7 persen secara ytd, dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross tetap terjaga di angka 2,82 persen. Loan to deposit ratio (LDR) tercatat sebesar 109,34 persen, menunjukkan pengelolaan risiko dan likuiditas yang terkendali.


Strategi Ke Depan

Krom Bank menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan melalui efisiensi biaya dana, penguatan likuiditas, dan inovasi digital. Perusahaan juga akan fokus menjaga daya saing produk tabungan dan deposito.


“Kami yakin potensi pertumbuhan perbankan digital masih besar. Inovasi layanan akan menjadi kunci agar kami tetap relevan dengan kebutuhan nasabah,” ujar Anton.

أحدث أقدم