PALOPO - Ummat Islam di Kota Palopo, Sulawesi
Selatan, Jumat (28/2/2025) malam, menyambut
malam satu Ramadhan 1446 Hijriah
dengan melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah di sejumlah masjid, surau
dan langgar, salah satunya di Masjid Jami Tua Palopo.
Pantauan di lokasi jemaah setelah melaksanakan shalat
Isya menunggu waktu pelaksanaan shalat tarawih untuk memastikan satu ramadhan
dengan mengikuti pengumuman resmi hasil sidang isbat yang digelar pemerintah
sambil diisi dengan ceramah agama. Sejumlah jemaah yang membuka shaf di jalan
duduk mendengar ceramah agama.
Setelah hasil sidang isbat keluar, pelaksanaan shalat
tarawih pun mulai dilaksanakan sekitar pukul 20.46 Wita.
Pelaksanaan Shalat Tarawih perdana malam satu
ramadhan berlangsung khidmat. Jemaah
yang hadir memenuhi ruangan masjid hingga ke halaman atau jalan di sekitar area
Masjid Jami Tua.
Momen Shalat Tarawih di Masjid Jami Tua Kota Palopo
adalah momen yang ditunggu-tunggu jemaah untuk melaksanakan ibadah di masjid
pertama di Sulawesi Selatan yang dibangun oleh pembawa agama Islam pertama di
Sulawesi yakni Datuk Sulaiman asal Minangkabau Sumatera Barat.
Salah satu jemaah shalat Tarawih, Ishaq mengatakan alasannya memilih Masjid Jami Tua
melaksanakan Shalat Tarawih tak lain karena masjid tersebut adalah masjid yang
memiliki nilai sejarah.
“Sebenarnya masjid ini masjid tertua di Kota Palopo
khususnya dan di Sulsel umumnya, seharusnya kita orang Palopo banyak beribadah
disini sebagai masjid yang memiliki nilai sejarah,” kata Ishaq.
Ishaq mengatakan malam pertama Ramadhan ini dirinya
merasakan khusyuk dan khidmat melaksanakan ibadah ramadhan dan didukung cuaca
yang bersahabat.
“Alhamdulillah penuh berkah malam ini, cuaca bersahabat
meski sempat hujan ringan namun tidak samapi membuat basah tempat beribadah,”
ucap Ishaq.
Lanjut Ishaq, banyaknya jemaah yang hadir memadati Masjid
Jami Tua Palopo membuat dirinya harus shalat di luar masjid.
“Saya shalat di luar karena di dalam masjid sudah penuh
dan di luar juga penuh,” ujar Ishaq.
Sebelum pelaksanaan shalat tarawih, ceramah agama diisi
tokoh agama yakni Buya Andi Iksan dengan
isi ceramahnya tentang kegembiraan menyambut bulan suci ramadhan.
“Malam ini terlihat ummat menyambut ramadhan dengan penuh
kegembiraan, perasaan bahagia, senang, gembira hadir di hati dan jiwa sehingga
terlihat jemaah memadati masjid hingga di jalan,” tutur Iksan.
Iksan meminta warga untuk menghormati ummat islam yang
berpuasa, dan bagi yang tidak berpuasa agar tidak demonstratif makan atau minum
dan sejenisnya yang dapat membatalkan puasa.