LUWU UTARA - Banjir yang melanda Desa Lembang-lembang, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (23/4/2024) siang membuat 416 KK terdampak, selain itu pesta pengantin nyaris batal terlaksana.
Bencana Banjir
terjadi pada Selasa (22/4/2024) dini hari sekitar pukul 04. 00
Wita yang membuat sebagian warga
mengungsi mencari tempat aman.
Rencana dan persiapan
pesta pengantin yang sedianya akan berlangsung besok, Rabu (24/4/2024) di Desa
Lembang-lembang, kini membuat keluarga Madir khawatir pasalnya ditengah
persiapan pelaksanaan pestanya kini dilanda banjir.
Kepala Desa
Lembang-lembang, Arwis Ansar mengatakan pesta tersebut berada di Dusun Kaluku
Bulawang, prosesi pernikahan akan berlangsung besok, namun kondisi banjir
membuat pihak keluarga terpaksa berjibaku membenahi persiapan.
“Besok anaknya bernama
Widi akan menikah namun kondisi saat ini membuat pihak keluarga bingung karena
dilanda banjir, sementara persiapan sebelumnya sudah matang,” kata Arwis Ansar,
saat dikonfirmasi, Selasa (23/4/2024) siang.
Lanjut Arwis Ansar,
suasana sangat memprihatinkan karena undangan sudah beredar, keluarga juga
sudah mempersiapkan segala sesuatunya terkait kebutuhan acara pernikahan.
“Semoga ada yang bisa
dilakukan untuk mengantisipasi dan dapat berjalan sesuai rencana, olehnya itu
saya menyampaikan kepada semua pihak yang terkait agar dapat menjadi perhatian,
semoga bencana banjir yang melanda dan sudah sekian hari dapat solusi,” ucap
Arwis Ansar.
Arwis Ansar menyebut
bahwa penyebab banjir akibat jebolnya
tanggul di dusun Ballakajang, Kalukubulawang dan Dusun Sukamakmur
yang menyebakan seluruh Desa Lembang-lembang tergenang, rumah warga serta
jalan dan 6 dusun terdampak dalam wilayah desa kami.
“Jumlah
KK yang terdampak yaitu Dusun
Dadeko 114 KK atau 386 jiwa, Dusun Ballakajang
50 KK atau 145
jiwa, Dusun Kaluku Bulawang
60 KK atau 218
jiwa, Dusun Tagari 28 KK atau 115 jiwa, Dusun
Mangkallang 139 KK atau 489 jiwa dan Dusun Sukamakmur 25 KK atau 125 jiwa,” jelas Arwis Ansar.
Menurut Arwis
Ansar,langkah penaganan
yang sudah dilakukan
yakni melakukan peninjauan dan segera melaporkan hasil peninjauan di lapangan.
“Adapun
yang kami butuhkan segera yakni air bersih, perahu karet, logistic atau bahan makanan, obat-obatan serta
pelayanan kesehatan,” tutur Arwis
Ansar.