JAKARTA - Pasca gempa yang melanda Banggai Kepualauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, pada Jumat (12/04/2019) dengan Magnitudo 6,9 pukul 19.40 WITA, sejumlah pesan hoaks beredar di media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp.
Pesan tersebut beredar luas dia daerah sekitar Banggai Kepulauan seperti Morowali, Poso, Palu dan daerah lainnya di Sulawesi Selatan, seperti Kota Palopo, Pare-pare dan Makassar.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, yang disampaikan melalui akun Twitter miliknya, @Sutopo_PNengatakan bahwa Pesan hoaks tersebut berbunyi berbagai macam seperti berikut :
"Tante di Luwuk telepon sudah tenggelam 1 kecamatan lobabangkurung. Alhamdulillah dia masih bisa menyelamatkan diri ke gunung". "Pesan hoaks kebanyakan (beredar) di WhatsApp group," ujar Sutopo saat dihubungi awak media.
Hoaks lainnya tentang adanya tsunami di Bangkep seperti berikut :
"Daerah wanci salakan, Bangkep, sudah tsunami teman saya yang kabari dari Bangkep," tulis pesan tersebut. Kemudian, muncul juga percakapan yang membahas bahwa Bangkep telah terjadi tsunami.
Terkait beredarnya isu Hoaks kepala BNPB Sutopo melalui akun twiternya mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan pesan yang belum jelas kebenarannya.
"Mohon untuk tidak ikut-ikutan menyebarkan hoaks. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai dan BPBD Kepulauan Banggai tidak terpantau ada tsunami," ucap Sutopo dalam akun twiternya.
Kejadian gempa di Bangkep pihak BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami dan hal tersebut telah dicabut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika juga telah mencabut peringatan dini tsunami pada pukul 19.47 WIB.