LUWU - Anggota Komisi III DPR RI, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, meninjau progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) Salu Noling di Kecamatan Basse Sangtempe, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, saat memanfaatkan masa reses, Senin 22 Desember 2025.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat sekaligus memastikan pembangunan infrastruktur energi berjalan hingga wilayah pedalaman. Selain Kecamatan Basse Sangtempe, Frederik juga mengunjungi Kecamatan Basse Sangtempe Utara (Bastura), dua wilayah pegunungan di Kabupaten Luwu yang selama ini menghadapi keterbatasan akses dan infrastruktur.
PLTM Salu Noling yang berlokasi
di Desa Bolu, Kecamatan Basse Sangtempe, merupakan proyek energi baru
terbarukan yang dibangun untuk memperkuat pasokan listrik sekaligus mendorong
pemerataan pembangunan di Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah terpencil.
Frederik mengatakan, pembangunan
PLTM Salu Noling memiliki arti penting bagi masyarakat Bastem dan Bastem Utara.
Menurut dia, proyek pembangkit listrik di wilayah pedalaman tidak hanya
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan energi, tetapi juga berdampak pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pembangunan pembangkit
listrik di wilayah terpencil seperti Bastem bukan hanya soal energi, tetapi
juga tentang membuka peluang ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat,” kata Frederik, Jumat
(26/12/2025).
Dalam kunjungannya di lokasi
proyek, Frederik didampingi Kuasa Direksi PT Tiara Tirta Energi, Paulus
Paonganan Baso. Keduanya meninjau sejumlah fasilitas utama pembangkit, termasuk
bangunan power house
yang telah terpasang dua unit turbin dengan kapasitas masing-masing 5 megawatt.
“Jika sudah beroperasi penuh,
PLTM ini akan menghasilkan total daya listrik sebesar 10 megawatt,” ucap Paulus.
Selain meninjau power house, Frederik juga
melihat langsung jalur waterway
atau saluran air yang mengalir dari bendungan menuju area pembangkit. Jalur
tersebut berfungsi sebagai penghubung aliran air dari hulu ke hilir untuk
menggerakkan turbin pembangkit listrik.
Paulus menjelaskan,
pembangunan PLTM Salu Noling merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam
mendorong swasembada energi nasional melalui pemanfaatan energi baru dan
terbarukan (EBT). Program ini sejalan dengan salah satu dari delapan Asta Cita
Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam penguatan ketahanan energi.
“PT Tiara Tirta Energi
merupakan anak usaha PT Kencana Lestari Tbk yang secara konsisten melakukan
transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan sesuai dengan arahan
Presiden,” ujar Paulus.
Paulus menambahkan,
hingga akhir Desember 2025, progres pembangunan PLTM Salu Noling telah mencapai
sekitar 90 persen. Sejumlah pekerjaan akhir masih terus dilakukan, termasuk
penyempurnaan sistem kelistrikan, instalasi pendukung, serta pengujian
peralatan utama.
“Uji coba operasional
direncanakan akan dilakukan pada awal tahun 2026 sebelum pembangkit masuk tahap
operasi komersial,” tuturnya.
Frederik menilai, keberadaan
PLTM Salu Noling berpotensi memberikan dampak positif bagi perekonomian
masyarakat di Kecamatan Bastem dan Bastem Utara, khususnya desa-desa di sekitar
area proyek. Ia menyebut, kehadiran proyek tersebut diharapkan dapat mendorong
aktivitas ekonomi baru di wilayah tersebut.
“Selain membuka peluang
ekonomi bagi masyarakat sekitar, proyek ini juga berkontribusi terhadap
peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Luwu,” jelas Frederik.
Frederik berharap
masyarakat dapat mendukung kelancaran pembangunan proyek hingga tahap
operasional. Menurut dia, dukungan masyarakat menjadi faktor penting agar
manfaat pembangunan dapat dirasakan secara berkelanjutan.
“Manfaat PLTM tidak hanya
dirasakan dalam bentuk pasokan listrik. Biasanya pembangunan seperti ini juga
diikuti dengan perbaikan akses jalan, penyediaan air bersih, serta program
pemberdayaan masyarakat. Jika ada persoalan atau aspirasi warga terdampak,
sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan dan melalui musyawarah,” ungkapnya.
Kunjungan reses tersebut
menjadi bagian dari upaya DPR RI untuk memastikan pembangunan nasional di
sektor energi dan infrastruktur berjalan merata hingga wilayah terpencil.
Frederik menegaskan, pemerataan pembangunan harus dirasakan hingga pelosok
daerah, termasuk kawasan pegunungan di Kabupaten Luwu.
Di kawasan pegunungan Bastem,
lokasi PLTM Salu Noling berada di tengah bentang alam yang masih hijau dan
relatif terjaga. Aliran air dari kawasan hulu mengalir menuju pembangkit,
menjadi sumber energi yang diharapkan dapat menggerakkan roda pembangunan
sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman Kabupaten
Luwu.
