LUWU TIMUR – Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi merespons laporan terkait keterbatasan pasokan solar di SPBU Wotu, Kabupaten Luwu Timur, yang sempat berdampak pada aktivitas nelayan setempat. Pertamina memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di wilayah tersebut kini dalam proses penyesuaian dan akan segera kembali normal dalam beberapa hari ke depan.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), diketahui volume rekomendasi pengisian BBM untuk nelayan di SPBU 7492901 Wotu cukup besar. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan solar bagi nelayan di wilayah tersebut.
Untuk menjaga ketersediaan yang lebih stabil, Pertamina akan menambah suplai solar ke SPBU Wotu menjadi 16 kiloliter (KL) per hari dalam waktu dekat, dengan tetap memperhatikan kuota yang telah ditetapkan pemerintah.
Selain itu, Pertamina juga melakukan penyesuaian jadwal pengisian BBM bagi pengguna dengan surat rekomendasi agar pelayanan di SPBU tetap berjalan lancar untuk seluruh konsumen, termasuk kendaraan umum.
Sebagai alternatif, nelayan dapat melakukan pengisian BBM di SPBUN 7892902 Bahari Indah yang berlokasi tidak jauh dari SPBU Wotu, sehingga kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi.
Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, T. Muhammad Rum, mengatakan Pertamina memahami pentingnya peran nelayan dalam menopang perekonomian lokal.
“Pertamina bergerak cepat menyesuaikan suplai solar agar kebutuhan energi nelayan kembali terpenuhi. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat terkait untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi bagi nelayan berjalan lancar dan sesuai ketentuan,” ujar Rum dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/11/2025).
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menegaskan komitmennya menjaga keandalan pasokan energi di seluruh wilayah, termasuk sektor perikanan dan transportasi. Melalui sistem digitalisasi dan penerapan program Subsidi Tepat, Pertamina memastikan penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real-time dan tersalurkan kepada masyarakat yang berhak, termasuk para nelayan di pesisir Sulawesi.
.jpeg)