LUWU – Suasana pasar tradisional Noling di Kecamatan Bupon,
Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mendadak berubah menjadi kepanikan pada Senin
(28/7/2025) sore.
Sekitar pukul 16.30 WITA, tepat
setelah waktu salat Ashar, kobaran api tiba-tiba muncul dari salah satu kios di
tengah pasar. Dalam hitungan menit, si jago merah melahap tiga kios yang saling
berdempetan dan nyaris membuat seluruh blok pasar bagian tengah hangus jika
tidak segera ditangani.
Kapolsek Bupon, Ipda Hasbi,
membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan bahwa api berasal dari salah
satu kios yang diduga sebagai tempat penjualan barang pecah
belah dan mainan anak-anak.
“Kebakaran terjadi sekitar pukul 16.30 Wita. Api dengan
cepat membesar karena kios sebagian besar terbuat dari kayu dan banyak material
mudah terbakar di dalamnya,” ujar Hasbi saat dikonfirmasi pada Senin.
Pemilik
Kios Hanya Bisa Pasrah
Kebakaran tersebut menyebabkan kerugian
material yang tidak sedikit. Diperkirakan total kerugian mencapai Rp 300 juta.
Tiga kios yang hangus tersebut masing-masing milik Mamad, Rusli, dan Idawarsa, mereka telah
bertahun-tahun menggantungkan hidup dari berdagang di pasar itu.
Mamad, salah satu pemilik kios,
tampak masih shock saat ditemui. Ia mengatakan tidak menyangka api akan
membakar habis kios tempat ia menyimpan dagangan dan sebagian tabungan
hidupnya.
“Saya baru saja pulang ke rumah
untuk salat Ashar. Pas balik, sudah ramai, api sudah besar. Tak ada yang bisa
diselamatkan, semua barang pecah belah saya habis,” tutur Mamad dengan suara
gemetar.
Kios milik Mamad selama ini menjual
berbagai perlengkapan rumah tangga seperti gelas, piring, dan peralatan
plastik. Sementara kios Rusli dan Idawarsa lebih banyak menyediakan mainan
anak-anak dan pernak-pernik pasar.
“Mainan
anak-anak habis
padahal stok baru,”
kata Idawarsa lirih, sambil memungut sisa-sisa plastik mainan yang meleleh dan
menghitam.
Upaya
Pemadaman Dibantu Warga
Api berhasil dipadamkan sekitar satu
jam kemudian setelah 3 unit mobil pemadam kebakaran dari
Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Luwu dikerahkan ke lokasi. Warga sekitar dan
pedagang lain juga turut membantu memadamkan api dengan alat seadanya.
“Kami dibantu warga dan petugas
pasar. Api memang cepat menyebar karena banyak bahan mudah terbakar. Untungnya
tidak merambat ke kios lainnya,” tambah Hasbi.
Tidak ada korban jiwa maupun luka
dalam insiden ini, namun para pedagang yang menjadi korban kebakaran saat ini
sangat membutuhkan bantuan, baik dalam bentuk moril maupun materil, agar dapat
memulai kembali usaha mereka.
Penyebab
Masih Diselidiki
Hingga kini, penyebab kebakaran
masih dalam penyelidikan. Tiga kios tersebut tidak memiliki aliran listrik, Kepolisian belum memastikan secara resmi penyebab utamanya.
“Kami sudah pasang garis polisi dan
akan lakukan olah TKP untuk mengetahui penyebabnya, Belum
bisa disimpulkan tanpa penyelidikan lebih lanjut, apalagi saat ini musim kemarau,” ujar Hasbi.
Petugas
masih melakukan pendinginan di lokasi dan mengimbau masyarakat agar tetap
waspada tehadap bahaya kebakaran di tengah musim kemarau saat ini.
“Kami mengimbau warga agar tidak membakar sembarangan seperti sampah, tetap waspada terhadap bahaya apai terlebih di musim kemarau saat ini yang rawan
kebakaran,” jelas Hasbi.