LUWU - Kecamatan Bua baru saja diterpa ujian berat: hujan deras yang turun selama berjam-jam memicu banjir dan longsor di beberapa titik. Rumah-rumah terendam, jalan-jalan tertutup material longsor, dan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, di tengah bencana itu, satu hal yang tetap menyala: semangat kebersamaan.
Warga
Bua tidak tinggal diam. Mereka turun langsung ke lokasi, saling membantu tanpa
memandang suku, agama, maupun latar belakang. Anak muda, orang tua, bahkan para
ibu bergotong royong memindahkan puing, membersihkan selokan, sekolah dan menyalurkan bantuan untuk para
korban.
"Kami memang lelah, tapi kalau
tidak saling bantu, siapa lagi?"
kata Andi, salah seorang relawan.
Tak hanya masyarakat, aparat
pemerintah dari Kecamatan hingga desa, BPBD, Tagana, Damkar, PDAM, PMI, TNI, Polri, dan para relawan dan
kelompok lainnya seperti Kurir Langi juga ikut bahu membahu. Mereka bekerja
siang dan malam, memastikan tidak ada warga yang terisolasi, mendistribusikan
logistik, dan memperbaiki jalur transportasi yang lumpuh.
Di
tengah kelelahan, senyum kecil tetap merekah ketika satu per satu akses jalan
berhasil dibuka, ketika bantuan mulai sampai ke tangan yang membutuhkan, dan
ketika warga terdampak kembali bisa berdiri tegak.
Bencana
ini memang berat, tapi gotong royong membuktikan bahwa bersama, kita selalu
lebih kuat. Kecamatan Bua akan bangkit kembali, dengan kekuatan solidaritas dan
semangat saling peduli yang tak akan padam.
Mari
kita jaga dan terus hidupkan semangat ini, karena dengan bergandengan tangan,
tak ada ujian yang tak bisa kita lewati.
Bantuan Alat Berat BMS
PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS-Kalla Group) bergerak cepat
dalam membantu warga Desa Posi, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan
menangani bencana tanah longsor.
Pada Jumat (30/5/2025) pagi, perusahaan menurunkan satu
unit excavator untuk membersihkan material longsor yang menutup akses jalan
utama desa yang menghubungkan Desa Posi dan Desa Tiromanda.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk hadir dan membantu
masyarakat sekitar area operasi, terutama saat terjadi bencana,” kata Andi Agung, perwakilan Divisi Legal PT BMS.
“Pembersihan diperkirakan selesai hari ini juga agar
aktivitas warga bisa kembali normal,” tambah Andi Agung.
Dampak Bencana : 8 Desa 1 Kelurahan, 1.300 Rumah
Bencana banjir melanda 8 desa 1 Kelurahan di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu,
Sulawesi Selatan, Jumat (30/5/2025) dini hari.
Kepala Pelaksana (Kalak)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Andi Baso Tenriessa,
menyatakan banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak
Kamis (29/5/2025) malam, yang membuat Sungai Bua meluap dan merendam pemukiman
warga.
“Hujan lebat di bagian hulu sungai sejak pukul 20.15 Wita hingga pukul 23.56 Wita mengakibatkan debit air Sungai Bua meningkat, ditambah pasang air laut yang membuat air meluap dan merendam pemukiman, akses jalan, fasilitas pendidikan, fasilitas umum, fasilitas kesehatan, tempat ibadah, kantor camat, dan sebagainya,” kata Andi Baso saat dikonfirmasi, Jumat (30/5/2025) pagi.
Tinggi muka air (TMA)
bervariasi antara 20 sentimeter hingga 1 meter, merendam 8 desa 1
kelurahan yakni Desa
Tiromanda, Pabberassang, Barowa, Tanarigella, Kelurahan Sakti, Desa Puty, Posi,
Padangkalua, dan Desa Lengkong.
“Hingga saat ini belum ada
laporan korban jiwa maupun kerusakan serius, semoga tidak ada. Namun, dampak
banjir cukup luas, yaitu sekitar 1.300 unit rumah terendam, termasuk Kantor
Camat Bua, Puskesmas Bua, Posyandu, Poskesdes, gedung sekolah, masjid,
fasilitas umum, dan akses jalan desa,” ujarnya.