PALOPO – Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022, Polres Palopo dan Satuan Brimob Batalyon D Pelopor Baebunta Polda Sulawesi selatan melakukan sterilisasi Gereja di Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Sterilisasi dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para jemaat yang akan melaksanakan Natal.
Komandan Batalyon (Danyon) D Pelopor Brimob Baebunta Polda Sulawesi Selatan, Kompol Muhammad Agus mengatakan Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022, Batalyon D Pelopor Brimob Baebunta Polda Sulsel, menyiapkan pasukan sebanyak 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) untuk membackup 5 Kabupaten dan 1 Kota yakni Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Kota Palopo, sebagai wilayah Batalyon D Pelopor.
“Selain menyiapkan 2 SSK kami juga menyiapkan satu tim Wanteror jika sewaktu-waktu ada kegiatan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dalam artian teroris kami siap membackup Polres untuk menanggulangi ancaman gangguan Kamtibmas berupa ancaman teroris, begitu juga Jibom dari Polres sudah menyiapkan tim untuk melakukan sterilisasi di gereja-gereja dan saat ini Batalyon D Pelopor belum mempunyai tim gegana namun sudah mempunyai Detasemen Komposit di Pare-pare sekiranya ada ancaman bom,” kata Agus, saat dikonfirmasi, Jumat (24/12/2021).
Kapolres Palopo, AKBP Muhammad Yusuf mengatakan sterilisasi dilakukan dari halaman gereja, area sekitar gereja hingga ke dalam gereja, selain melakukan sterilisasi juga melakukan pengamanan di seluruh gereja yang ada di Kota Palopo.
“Sebanyak 101 gereja yang diamankan dan 11 unit gereja yang menjadi skala prioritas, kami melakukan pengecekan secara menyeluruh tentunya berdasarkan deteksi dini oleh intelijen terhadap kerawanan yang ada dan kami lakukan dengan pola-pola dan cara bertindak untuk melakukan pengamanan yang tepat sehingga kita dapat mereduksi ataupun meniadakan gangguan-gangguan yang bisa saja muncul,” ucap Yusuf.
Yusuf mengatakan pasukan yang disiapkan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2022 sebanyak 366 pasukan terdiri dari Polri, Kodim, Satpol PP, Tagana dan BPBD.
“Ada 3 lokasi titik pos pengamanan dan 1 titik pos pelayanan, titik-titik tersebut ditempati personel secara bersama-sama untuk mereduksi bentuk-bentuk kegiatan kegiatan yang dapat meresahkan masyarakat.