Atasi Banjir yang Kerap Melanda 4 Desa/Kelurahan di Ponrang, Begini yang Dilakukan Pemkab Luwu



LUWU  – Banjir di Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu yang kerap melanda 4 kelurahan/desa yakni Kelurahan Padang Sappa, Kelurahan Padang Subur,  Desa Buntu Kamiri  dan Desa Tirowali diakibatkan meluapnya Sungai Noling dan dipicu oleh buruknya saluran drainase yang berada di kelurahan Padang Sappa. 

Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Permukiman dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Luwu, Hendra mengatakan bahwa banjir yang terjadi di Kelurahan Padang Sappa, yang menjadi penyebabnya adalah  Drainase yang belum rampung pembangunannya, saluran pembuangan yang bergabung dengan saluran irigasi, gorong-gorong jalan provinsi yang kecil dan sampah yang menumpuk.

Pihaknya kini tengah menangani persoaln banjir yang melanda daerah tersebut dengan beberapa langkah yang ditempuh.

“Langkah-langkah yang diambil yaitu kami sudah melakukan kordinasi ke instansi yang terkait,  karena ada beberapa instansi yang terkait dilokasi penyebab banjir, misalnya untuk gorong-gorong  jalan provinsi mesti berkordinasi ke Balai Jalan karena kewenangannya, kemudian terkait irigasi kami koordinasi denga Balai Pompengan Jeneberang karena irigasi Padang Sappa merupakan kewenangannya, kemudian  pemerintah setempat dan lingkungan juga berperan karena terkait sampah yang ada di lokasi tersebut,” kata Hendra, saat dikonfirmasi melalui pesan Whats App, Rabu (12/06/2019).

Hendra menyebutkan bahwa terkait drainase pemicu banjir, pihaknya menjadikan sebagai usulan prioritas.

“Jadi setiap tahun kami sudah memasukkan sebagai usulan kegiatan prioritas, hanya saja memang membutuhkan biaya yang besar jadi biasanya terpending lagi,” ujarnya.
Pantauan kompas.com di lokasi banjir Kelurahan Padang Sappa, saluran irigasi nampak rendah sehingga tidak mampu menahan debit air saat banjir yang menyebabkan air meluap, sementara saluran di bahu jalan trans sulawesi (jalan provinsi) terdapat drainase yang ukurannya sempi dan terdapat saluran air di bawah jalan provinsi menggunakan gorong-gorong berukuran kecil, sehingga air meluap ke permukiman warga. 

Sebelumnya pada Selasa (11/06/2019) diberitakan Banjir kembali melanda 4 desa dan kelurahan di Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. 

Banjir terjadi akibat luapan Sungai Noling, setelah diguyur hujan deras, dengan ketinggian banjir bervariasi antara 40 hingga 80 sentimeter, yang merendam ruas jalan Trans Sulawesi, fasilitas umum seperti kantor  Bank dan permukiman warga. 

Anggota DPRD Kabupaten Luwu, Summang mengatakan bahwa daerah tersebut merupakan daerah langganan banjir setiap tahun.

“DPRD Luwu dan pemerintah kabupaten sudah melakukan mediasi dan koordinasi termasuk dengan instansi terkait, hanya saja belum terlaksana dan tertangani secara utuh sehingga setiap banjir datang warga di daerah tersebut terendam termasuk lahan pertanian dan perkebunan mereka,” jelasnya.

baca juga : 4 Desa dan Kelurahan Kembali Terendam di Luwu 
Previous Post Next Post