name='google-site-verification'/> Koperasi Merah Putih Battang, Harapan Baru Ekonomi Warga Dataran Tinggi Palopo

Koperasi Merah Putih Battang, Harapan Baru Ekonomi Warga Dataran Tinggi Palopo


PALOPO – Pemerintah RI meluncurkan program Koperasi Merah Putih sebagai salah satu instrumen pemberdayaan ekonomi rakyat. Koperasi ini digagas untuk mendorong masyarakat di tingkat desa dan kelurahan agar memiliki wadah bersama dalam mengelola usaha, memperkuat modal, sekaligus membuka akses distribusi kebutuhan pokok.


Di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, salah satunya terbentuk di Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat. Wilayah dataran tinggi ini, dikenal sebagai sentra perkebunan dan jalur penghubung Palopo–Toraja Utara. Kehadiran Koperasi Merah Putih pun disambut sebagai harapan baru bagi masyarakat setempat.


Mukhlis Raini, Ketua Koperasi Merah Putih Battang, mengatakan pembentukan koperasi sudah dilakukan sejak awal tahun di kantor kelurahan. Namun, hingga kini, aktivitas koperasi masih terkendala karena belum adanya petunjuk teknis resmi.


“Sampai saat ini belum ada yang jalan, apalagi juknisnya juga belum ada. Kendalanya memang di situ. Informasinya nanti setelah ada kantor, baru diajukan ke pihak bank untuk ditinjau dan diverifikasi,” kata Mukhlis kepada Kompas.com, Rabu (24/9/2025) sore.


Meski begitu, sejumlah rencana sudah disusun. Mukhlis menyebut koperasi akan bergerak di bidang distribusi gas elpiji 3 kilogram, pupuk, dan beras.


“Untuk usaha warga Battang saat ini memang belum ter-cover. Tapi kami tetap berupaya, sambil melihat situasi dan kondisi kedepan,” ucapnya.

 

Rekrutmen Anggota dan Sosialisasi

Saat ini pengurus tengah gencar merekrut anggota sekaligus menyosialisasikan koperasi ke masyarakat. Koperasi juga telah membuka rekening di Bank mitra pemerintah sesuai arahan.


Dalam musyawarah warga, disepakati besaran simpanan pokok Rp 50.000 dan simpanan wajib Rp 10.000.


“Harapan kami, koperasi ini bisa memberdayakan masyarakat. Kami berharap pemerintah memberi bantuan. Kedepan, kami ingin koperasi benar-benar berdaya guna dan bermanfaat bagi semua,” ujar Mukhlis.


Dukungan Pemerintah Kelurahan

Lurah Battang, Rahman, menegaskan pemerintah kelurahan sudah maksimal mendukung koperasi. Ia menyebut, koperasi ini adalah instruksi langsung Presiden yang ditindaklanjuti hingga ke tingkat kelurahan.


“Sejak awal, pembentukan koperasi ini kami fasilitasi, baik dari sisi legalitas maupun pelatihan. Kami juga diarahkan membantu menyediakan tempat, sekretariat, hingga pengadministrasian,” tutur Rahman.


Selain itu, pengawasan juga dilakukan oleh aparat kelurahan. Lurah Rahman sendiri menjadi ketua pengawas koperasi bersama dua kepala seksi dan staf.


“Karena koperasi ini dibentuk dari masyarakat, kami sebagai pelayan masyarakat harus turun tangan langsung,” imbuhnya.

 

Potensi Battang yang Melimpah

Wilayah Battang dikenal sebagai daerah pegunungan dengan sumber daya alam yang melimpah. Mayoritas masyarakat bekerja di sektor perkebunan kopi, cengkeh, dan durian. Bahkan, durian Battang sudah dikenal luas hingga ke luar daerah sebagai salah satu yang terbaik di Kota Palopo.


Selain itu, letaknya yang strategis di jalur poros Palopo–Toraja Utara membuat Battang ramai disinggahi pelintas maupun wisatawan. Potensi wisata alam di wilayah ini juga kian berkembang.


“Inilah peluang besar yang bisa dibangkitkan melalui koperasi. Kalau koperasi bisa difungsikan dalam waktu dekat, insya Allah akan membantu warga, baik UMKM maupun pelaku perkebunan, terutama soal permodalan dan distribusi hasil usaha mereka,” terang Rahman.

 

Potret Harapan Warga

Di balik rencana besar koperasi, harapan sederhana datang dari masyarakat. Salah satunya dari keluarga petani durian di Battang. Setiap musim panen, mereka menjajakan hasil kebunnya di pinggir jalan poros, berharap ada pembeli dari pengendara yang melintas.


“Kalau ada koperasi, kami bisa lebih mudah menjual hasil durian, tidak hanya nunggu orang singgah di jalan,” ungkap Riham, warga setempat.


“Begitu pula pelaku UMKM makanan ringan disini, berharap koperasi bisa menjadi jembatan akses modal. Selama ini kalau mau pinjam modal agak sulit, kalau koperasi bisa bantu yah tentu usaha kami bisa berkembang,” ungkapnya lagi.


Baik Mukhlis maupun Rahman sepakat, Koperasi Merah Putih harus benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat Battang. Tidak hanya wadah formalitas, melainkan tempat warga dataran tinggi ini bisa mendapatkan solusi atas kebutuhan usaha mereka.


“Kami ingin koperasi ini menjawab kebutuhan masyarakat, terutama soal modal dan pemasaran. Kalau itu berjalan, kesejahteraan warga pasti ikut meningkat,” pungkas Rahman.

Previous Post Next Post