PALOPO — Suasana haru menyelimuti rumah duka jelang pelaksanaan rekonstruksi kasus kematian tragis Feni Ere (28), Senin (2/6/2025), di Jalan Pongsimpin, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Orangtua Feni tak kuasa menahan tangis saat melihat mobil yang membawa jenazah anak mereka tiba di halaman rumah.
Pantauan di lokasi, ibu Feni terdengar menangis histeris dari dalam rumahnya, diikuti ayah dan saudara-saudaranya yang turut larut dalam kesedihan. Beberapa petugas dari Reskrim Polres Palopo tampak berusaha menenangkan pihak keluarga yang terpukul dengan kejadian ini.
Kuasa hukum keluarga Feni, Abner Buntang, menyatakan bahwa pihaknya berharap pelaksanaan rekonstruksi kali ini bisa mengungkap fakta-fakta penting untuk memperjelas kasus yang telah mengguncang publik tersebut.
“Kami harap lewat rekonstruksi kasus ini semua bisa terungkap, fakta-fakta bisa diungkapkan sepengetahuan kami dan banyak orang, mengingat keterangan awal kemarin berbeda dengan yang ada di tempat kejadian perkara,” ungkap Abner.
Abner menambahkan, pihak keluarga sengaja meminta agar rekonstruksi digelar di rumah korban, bukan di Polres Palopo. “Supaya terbuka, semua orang bisa melihat langsung,” ujarnya.
Diketahui, rekonstruksi ini digelar terkait penemuan jenazah Feni yang sudah tinggal kerangka di dekat lokasi wisata Air Terjun Batu Dewa. Semasa hidup, Feni bekerja sebagai sales mobil dan tinggal seorang diri di rumahnya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Palopo.
Orangtua Feni, yang tinggal di Kabupaten Luwu Utara, terakhir mengunjungi rumah anak mereka pada 26 Januari 2024. Sang ayah, Parman, kala itu mendapati pintu rumah terkunci dan tidak berhasil bertemu Feni. Hingga akhirnya, penemuan jasad Feni dalam kondisi mengenaskan memunculkan tanda tanya besar yang kini berusaha dipecahkan lewat rekonstruksi kasus.
Rekonstruksi yang digelar hari ini diharapkan menjadi langkah penting untuk menemukan kejelasan dan keadilan atas kematian tragis Feni Ere.