Dua Kelurahan di Palopo Terendam Banjir


PALOPO - Hujan deras yang mengguyur kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada Selasa (14/1/2025) sore, membuat sungai Salubattang meluap dan merendam dua kelurahan yakni Kelurahan Pentojangan dan Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua.

 

Kepala pelaksana badan penanggulangan bencana daerah Kota Palopo, Burhan Nurdin menyatakan Hujan deras terjadi sejak pukul 18.00 mulai dari hulu sungai  Angi hingga ke Salubattang meluap ke wilayah permukiman warga dengan ketinggian banjir mencapai 60 sentimeter.

 

“Banjir terjadi pada Selasa (14/1/2025) malam sekitar pukul 20.30 Wita, ketinggian menyebabkan  kurang lebih 30 rumah warga terendam dan 15 kepala Keluarga mengungsi ke tempat lebih aman,” kata Burhan saat dikonfirmasi, Rabu (15/1/2025).

 

Lanjut Burhan, saat ini kondisi banjir di daerah Kelurahan Pentojangan sudah surut, aktivitas warga sudah berangsur normal.

 

“Sejak pagi tadi, banjir sudah surut, warga kembali membersihkan rumahnya yang sempat terendam banjir begitupun dengan yang sempat mengungsi sudah kembali,” ucap Burhan.

 

Sementara banjir yang melanda Kampung Marobo, Kelurahan Salubattang juga merendam puluhan rumah warga, tanaman pertanian dan perkebunan.

 

Ketua RT 01/ RW 03 Kahar mengatakan banjir mulai naik siang dan sore hari makin tinggi dengan ketinggian 40 sentimeter.

 

“Sore ini kondisi air semakin naik, itu karena bertepatan dengan air pasang laut, makanya warga mulai menyingkirkan barang-barang ke tempat tinggi,” ujar Kahar.

 

Kahar menyatakan sebanyak 40 rumah warga yang terendam akibat banjir yang melanda perkampungan Marobo.

 

“Disini ada 40 rumah warga terendam, selain itu ruas jalan dan perkebunan warga  juga terendam,” tuturnya.

 

Menurut Kahar penyebab banjir di Marobo karena tanggul Jebol dan daerah Salubattang khususnya Kampung Marobo merupakan daerah langganan banjir setiap musim hujan tiba.

 

“Kalau dihitung sejak awal musim hujan yakni November 2024 hingga awal Januari 2025 sudah tujuh kali banjir dengan hari ini. Jadi kalau Sungai Salubattang meluap pertama merendam bagian atas yakni di Kelurahan Pentojangan sekitar enam jam kemudian baru sampai disini,” jelasnya.

 

Kahar mengimbau warga agar berhati-hati saat banjir karena seiring air meluap juga kerap binatang buas ikut ke permukiman warga.

 

“Jadi kami harap warga agar waspada karena binatang buas seperti buaya kerapmuncul di permukiman warga,” imbuhnya.

Previous Post Next Post