Melepas Lelah di atas Masjid Bukit Battang Kota Palopo


PALOPO – Wilayah Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, berada pada ketinggian 700 meter dari permukaan laut  yang dikelilingi pegunungan dengan pepohonan yang masih lebat.  

 

Kelurahan ini merupakan jalur barat Trans Sulawesi dari Kota Palopo menuju ke Kabupaten Toraja Utara, Tana Toraja dan Enrekang.

 

Sepanjang Jalan tersebut berdiri sejumlah masjid di atas bukit, salah satunya Masjid Babul Khair yang berdiri di atas bukit di Jalan Trans Sulawesi Poros Palopo Toraja  Kilometer 12.

 

Masjid ini menjadi tempat peristirahatan para pengguna jalan dan pengendara dan cocok untuk ngabuburit sambil menunggu buka puasa tiba dan tempat istirahat bagi pemudik.

 

Masjid Babul Khair ini berdiri sebelum masa pergolakan DI/TII di Sulawesi Selatan, bahkan   masjid ini sempat ditinggalkan oleh warga karena mengungsi ke hutan akibat pergerakan DI/TII.

 

 

Untuk masuk ke dalam masjid  jamaah atau pengunjung harus melewati anak tangga  yang berada di depan dan smping kiri masjid  dan untuk kendaraan roda dua bisa pula langsung naik yang letaknya berada di samping kanan masjid  

 

Masjid dengan arsitektur sederhana ini  menjadi tempat warga terutama pengendara yang akan beribadah maupun istirahat melepas lelah dalam perjalanan

 

Pengurus Masjid, Alimuddin Biaga mengatakan masjid ini berdiri di atas bukit dengan luas seperempat hektare, ukuran bangunan 12 x 12 meter  yang dapat menampung seratus lebih jamaah.

 

“Masjid ini dibangun sejak 1965 setelah kembai dari hutan karena waktu itu warga mengungsi masuk hutan akibat pergolakan DI/TII, namun sebelumnya memang sudah direncanakan akan dibangun,” kata Alimuddin sata dikonfirmasi, Minggu (16/4/2023).

 

Lanjut Alimuddin, dalam masa pembangunannya kerap menemui kendala seperti dilanda bencana alam.

 

“Pernah diterjang puting beliung sampai semuanya rubuh, sehingga warga harus berswadaya membangun kembali masjid ini,” ucap Alimuddin.

 

Keunggulan Masjid Babul Khair saat dikunjungi yakni saat di halaman masjid pengunjung akan langsung disuguhi dengan panorama alam dengan memandangi view Kota Palopo dan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu.

 

“Suasananya sungguh asyik, di atas sini bisa lihat pegunungan, jejeran bukit, pepohonan dan tatakan sawah,” ujar Lisna, salah seorang pengunjung.   

 

Di dalam bulan puasa Ramadhan dan mudik lebaran, pengunjung yang ingin berbuka puasa bisa sambil menunggu waktu dan duduk santai di teras sambil menikmati pemandangan alam  dan dapat mengabadikan bersama keluarga dan handai tolan.  

 

Di masjid ini pada kondisi tertentu, pengunjung bisa menikmati pemandangan kabut tebal,   awan yang menutupi bagian atas kampung sehingga terlihat seperti negeri di atas awan, bahkan pada sore menjelang petang bisa pula dengan menikmati indahnya lembayung.

 

Masjid Babul Khair juga aktif menyediakan buka puasa bersama, jadi warga maupun pengendara yang singgah untuk beribadah pada waktu magrib juga dapat menikmati buka puasa yang disumbangkan secara swadaya oleh warga Kelurahan Battang.

 

Lurah Battang, Rahman mengatakan bahwa masjid ini menjadi masjid induk di Kelurahan Battang dari 5 masjid yang ada, selama bulan Ramadhan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan menjadi tempat yang dikunjungi warga.

“Pada pagi, siang dan sore hari menjadi tempat kunjungan masyarakat, kalau pagi warga bisa melihat sunset, siang banyak yang istirahat melepas lelah dan sore hari istirahat sambil menantikan buka puasa atau ngabuburit hingga mereka berbuka puasa, disini juga melihat keindahan alam seperti pesona lembayung senja,” tutur Rahman.

 

  

Previous Post Next Post